Tahukah Anda penyakit parkinson ? Kenali berikut penanganannya

photo author
- Jumat, 17 Mei 2024 | 11:00 WIB
Ilustrasi - Operasi pemasangan Deep Brain Stimulation (DBS) pada Pasien Parkinson  (ANTARA/HO-Siloam Hospital)
Ilustrasi - Operasi pemasangan Deep Brain Stimulation (DBS) pada Pasien Parkinson (ANTARA/HO-Siloam Hospital)



HARIAN MERAPI - Tahukah Anda tentang penyakit parkinson ? Masih banyak yang belum mengenalnya.


Masyarakat perlu tahu dan mengenal penyakit parkinson serta cara menanganinya.


Hal tersebut dijelaskan dokter spesialis saraf RS Siloam Lippo Village Tangerang dr Rocksy Fransisca V. Situmeang, Sp.N, mengutip Ted Dawson, M.D, Ph.D, Director of the Institute for Cell Engineering John Hopkins Medicine.

Baca Juga: ACC dan Kodim 0601 Pandeglang Tanam 1.500 Bibit Pohon Albasiah


Ia menjelaskan bahwa secara teori, sebesar 15 persen penyakit parkinson dipengaruhi faktor genetik.

Parkinson merupakan salah satu penyakit neurodegeneratif yang terjadi sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan hingga 30 persen.

Namun, seiring berjalannya waktu dan umur seseorang, penuaan sistem saraf mengalami kemunduran dan bisa terjadi mulai usia 50, 40, bahkan 30 tahun.

,Baca Juga: Nekat Melawan Polisi, Pelaku Begal Casis Bintara Polri Ditembak Mati


"Namun, dengan pemahaman secara medis yang semakin baik mengenai pengaruh genetik dalam penyakit parkinson, genetik dapat menjadi faktor yang bisa menurunkan penyakit parkinson,” ujar dr Rocksy dalam siaran pers, Jumat.

Gejala, perawatan dan pola hidup

Menurut dr Rocksy, gejala parkinson disingkat TRAP yaitu tremor, rigidity (kaku), akinesia (gerakan lebih lambat) dan postural instability (ketidakstabilan postur). Ada juga gejala secara non-motorik, seperti susah tidur, gangguan penciuman, gangguan buang air besar, dan susah menelan.

Jika terkena parkinson, segeralah hubungi dokter spesialis saraf untuk pengecekan lebih lanjut. Pemberian obat-obatan yang tepat dapat meningkatkan kualitas hidup pasien menjadi lebih baik. Pasien parkinson membutuhkan latihan rutin untuk melatih gerak otot agar tidak mengalami kekakuan.

Baca Juga: Kevin Sanjaya Sukamuljo Gantung Raket

"Parkinson merupakan penyakit yang tidak bisa dicegah namun kita dapat meminimalkan seseorang tersebut terkena parkinson dengan memperbaiki pola hidup kita,” ujar dr Rocksy.

Dokter lulusan Universitas Indonesia itu menyebutkan bahwa konsumsi makanan bergizi, cukup air mineral, buah dan sayur (tanpa pestisida), serta lingkungan yang bersih dapat meminimalisasi parkinson.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X