Mengapa gejala lupus pada anak lebih gawat ketimbang orang dewasa, begini penjelasan dokter

photo author
- Rabu, 8 Mei 2024 | 10:00 WIB
Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Alergi Imunologi IDAI DR Dr Reni Ghrahani Majangsari, SpA(K), MKes, memberikan paparan pada seminar virtual “Lupus Pada Anak”, Selasa (7/5/2024).  (ANTARA/Pamela Sakina)
Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Alergi Imunologi IDAI DR Dr Reni Ghrahani Majangsari, SpA(K), MKes, memberikan paparan pada seminar virtual “Lupus Pada Anak”, Selasa (7/5/2024). (ANTARA/Pamela Sakina)


HARIAN MERAPI - Gejala lupus pada anak berbeda dengan orang dewasa.


Gejala lupus pada anak lebih gawat ketimbang orang dewasa, karena bisa mengenai seluruh organ.


Hal tersebut disampaikan anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), DR Dr Reni Ghrahani Majangsari, SpA(K), MKes, pada seminar daring ‘Lupus Pada Anak’, Selasa.

Baca Juga: Heboh Salinan Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan, KIP: Itu Informasi Publik yang Terbuka


Ia mengatakan bahwa gejala penyakit lupus pada anak umumnya lebih gawat dibandingkan gejala penyakit yang sama pada orang dewasa.

“Penyakit lupus pada anak, biasanya gejalanya akan lebih berat dibanding lupus pada dewasa. Juga, keterlibatan organnya lebih banyak,” kata dia .

Selain itu, Reni mengatakan, penyakit lupus mayoritas dialami anak perempuan, perbandingannya signifikan dibandingkan anak laki-laki, yakni sembilan banding satu. Lupus paling banyak dialami remaja berusia 11-12 tahun.

Baca Juga: Perolehan BPHTB Sleman Tahun 2023 Lampaui Target hingga 110,19 Persen 

Penyakit lupus pada anak dapat ditandai dengan anak sering demam, salah satunya. Demam biasanya hilang timbul, dapat tidak terlalu tinggi hingga demam tinggi.

Selain itu, anak sering tampak pucat, dan sering dirawat karena menderita demam yang berkepanjangan juga bisa jadi ciri lupus.

“Anak juga tampak lelah tanpa sebab yang jelas, bisa mengalami penurunan berat badan, dan kerontokan rambut,” ujar Reni.

Morning stiffness, atau nyeri sendi dan otot, serta badan kaku di pagi hari mungkin sering dialami anak dengan penyakit lupus.

Baca Juga: Gunung Ibu di Halmahera Maluku Utara Erupsi, Status Waspada

Lupus adalah penyakit yang dapat melibatkan seluruh sistem organ. Maka, lanjut Reni, penyakit lupus dapat mengenai sistem saraf, paru-paru, sel-sel darah, baik sel darah merah maupun sel darah putih, sehingga dampaknya akan dapat terjadi penurunan sel-sel darah merah, putih, juga trombosit, hingga pembesaran kelenjar getah bening.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X