Sementara jenis usaha yang paling diminati yakni, restoran nilai investasi 222,42 juta dolar AS atau setara Rp 3.299,15 miliar. Hotel nilai investasi 201,55 juta dolar AS atau setara Rp 2.983,12 miliar dan fitnes senter dengan nilai investasi mencapai 25,71 juta dolar AS atau setara Rp 380,55 miliar.
Daerah tujuan investasi adalah Bali, nilai investasi 157,73 juta dolar AS atau setara Rp 2.334,47 miliar. DKI Jakarta dengan nilai investasi 96,09 juta dolar AS atau Rp 1.434,00 miliar dan Banten dengan nilai investasi mencapai 55,55 juta dolar AS, setara Rp 836,88 miliar.
Sementara untuk penanaman modal dalam negeri ( PMDN) mencapai 1.013,13 juta dolar AS atau setara Rp 14,99 triliun. Sedangkan sektor yang diminati, hotel berbintang dengan nilai investasi mencapai 555,96 juta dolar AS atau sekitar Rp 8.220,55 miliar.
"Kemudian ada kawasan pariwisata dengan nilai investasi mencapai 175,74 juta dolar AS atau setara Rp 2.601,03 miliar dan juga restoran," ucapnya.
Lanjut Sandi, untuk lokasi yang diminati yakni Nusa Tenggara Barat dengan nilai investasi mencapai 158,21 juta dolar AS atau sekitar Rp 2.489,58 miliar, DKI Jakarta dengan nilai investasi mencapai 117,77 juta dokar AS atau sekitar Rp1.743,20 miliar.
"Untuk Bali dengan nilai investasi mencapai 105,47 juta dolar AS atau setara dengan Rp 1.605,47 miliar," pungkasnya. *