Winongo Jogja River Festival Berpotensi Masuk Agenda Karisma Event Nusantara

photo author
- Minggu, 30 Juli 2023 | 19:20 WIB
Penampilan tari dalam Winongo Jogja River Festival (WJRF) Tahun 2023. (Foto: Dok. Humas Pemkot Yogyakarta)
Penampilan tari dalam Winongo Jogja River Festival (WJRF) Tahun 2023. (Foto: Dok. Humas Pemkot Yogyakarta)

 

HARIAN MERAPI - Winongo Jogja River Festival (WJRF) Tahun 2023 diharapkan menjadi event berkelanjutan tiap tahunnya. WJRF berpotensi masuk dalam agenda pariwisata yang terstandar Karisma Event Nusantara.

Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, festival ini diharapkan dapat mendorong Sungai Winongo menjadi salah satu destinasi wisata baru di kawasan barat Kota Yogyakarta.

Selain menjadi sarana rekreasi, festival ini juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat agar memahami pentingnya menjaga dan melestarikan sungai.

Baca Juga: Gaet Kepesertaan Pekerja Informal, BPJS Ketenagakerjaan Yogya Kampanyekan Kerja Keras Bebas Cemas Masuk Desa

"Saya sangat mengapresiasi, ini sebagai bentuk mendorong dan memicu masyarakat untuk menjaga kelestarian sungai ini. Semoga menjadi pariwisata yang berkualitas yang memberikan satu experience menjaga budaya dan alam kita," ujar Singgih yang memukul kentongan tanda ditutupnya WJRF 2023 pada Sabtu (29/7/2023).

Walaupun sungai sudah terlihat bersih, Singgih tetap mengimbau kepada warga sekitar untuk mencintai lingkungan Sungai Winongo dengan tidak membuang sampah sembarangan. "Mari bersama menjaga terutama kebersihan sungai, agar sungai tidak menjadi tempat buang sampah," jelasnya.

Dengan memilah sampah, tambahnya, merupakan bagian dari menjaga alam. Untuk itu, ia berharap masyarakat terus menerapkan gerakan mengurangi sampah dan mengolah sampah.

Baca Juga: Hingga 30 Juni 2023, jumlah kunjungan wisatawan di Sleman capai 3,95 juta. Ini destinasi paling ramai

WJFR 2023 sudah diselenggarakan sejak 28-29 Juli. WJRF yang berada di Jembatan Tukangan Kulon berada di atas Kali (sungai) Winongo ini mengusung tema Urban Space and Urban Culture. Urban space di Sungai Winongo merupakan ruang publik yang telah digunakan untuk kegiatan sosial, ekonomi dan wisata. Sedangkan Urban Culture, Sungai Winongo memiliki satu tradisi luhur, yakni Memetri Sungai yang hingga kini masyarakat peduli akan kelestarian dan kebersihan sumber mata air.

Penutupan WJRF disuguhkan dengan penampilan tari-tarian dari Tari Srimpi Kawung yang dibawakan oleh Mila Rosinta dan Tari Batik Shadow yang dibawakan oleh Nurohmad. Selain itu, WJRF juga dimeriahkan kolaborasi antara Perempuan Berkebaya Indonesia dan Alex John Musisi Shakuhachi Japanese Flute.

Pagi harinya juga dimeriahkan dengan penampilan Memetri Sungai dan Tumbuk Ageng Angon Bocah dari masyarakat Pringgokusuman dan Tegalrejo untuk mengenang tradisi dan budaya sejak turun temurun.

Baca Juga: Kirab Bregodo Hari Jadi ke-192 Bantul Dimeriahkan Pasukan Berkuda Lurah Perempuan

Kepala Dinas Pariwisata Wahyu Hendratmoko mengungkapkan, WJRF ini pertama kali diselenggarakan. "Saya berharap, event ini menjadi event annual yang terstandar Karisma Event Nusantara (KEN). Sehingga bisa menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya. Ayo wisata terus ke Yogyakarta, Yogyakarta yang ngangeni," ungkapnya.

Kesempatan ini juga dimeriahkan 15 stand UMKM suvenir kriya maupun kuliner. Kegiatan ini bisa menjadi wadah bagi pelaku ekonomi kreatif untuk berkreasi dan berpartisipasi dalam menyajikan produk unggulan. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: wartajogjakota.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X