Ini bahaya mikroplastik sebagai alergen yang ancam kesehatan kulit, simak penjelasan dokter kulit

photo author
- Jumat, 31 Oktober 2025 | 11:00 WIB
Dokter spesialis kulit lulusan Universitas Hassanudin dr. Fransiskus Xaverius Clinton, Sp.DVE membeberkan bahaya mikroplastik bagi kulit dalam temu media di Jakarta, Kamis (30/10/2025). ( ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)
Dokter spesialis kulit lulusan Universitas Hassanudin dr. Fransiskus Xaverius Clinton, Sp.DVE membeberkan bahaya mikroplastik bagi kulit dalam temu media di Jakarta, Kamis (30/10/2025). ( ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)



HARIAN MERAPI - Sudah banyak ahli kesehatan yang membicarakan tentang bahaya mikroplastika terhadap kesehatan kulit.


Salah satunya dokter spesialis kulit lulusan Universitas Hassanudin dr. Fransiskus Xaverius Clinton, Sp.DVE .


Ia menyebut mikroplastik dapat menjadi salah satu alergen atau zat yang dapat menyebabkan alergi dan mengancam kesehatan kulit.

Baca Juga: Heboh Motor Brebet Massal di Jatim, Bahlil Minta Pertamina Buka Posko Aduan Kualitas BBM Pertalite

"Mikroplastik secara keseluruhan dia sebagai alergen. Polusi, mikroplastik, segala macam itu alergen.Terutama kita yang kulitnya itu balik lagi sensitif dan kulitnya sedang enggak bagus," kata Clinton dalam temu media di Jakarta, Kamis.

Menanggapi adanya hujan di Jakarta yang mengandung mikroplastik, Clinton menjelaskan bahwa mikroplastik memiliki sifat yang sama dengan polusi karena dapat memperparah kondisi kulit, terutama pada wajah, yang sedang mengalami eksim atau timbul jerawat (acne).

Keparahan kulit akan berbeda dengan faktor-faktor dari dalam tubuh seperti makanan yang dikonsumsi. Contohnya, meminum minuman yang tinggi akan gula atau menggunakan susu terlalu banyak, yang dapat menyebabkan proses klikasi atau menimbulkan peradangan lebih parah pada jerawat.

Menurutnya, salah satu cara agar kulit tidak mengalami inflamasi karena paparan mikroplastik yakni dengan memperbanyak makanan yang sehat yang mengandung antioksidan dan anti-inflamasi.Contohnya sayur-sayuran seperti seledri

Baca Juga: Setahun Melatih Manchester United, Ruben Amorim Ungkap Bak Naik Rollercoaster

"Jadi dengan mengurangi gula, makan sehat. Proteksi dengan mikrobioma kulit. Itu akan memperbaiki," ucapnya.

Dokter spesialis mikrobiologi klinik dr. Ayman Alatas Sp.MK juga membenarkan bahwa mikroplastik merupakan isu yang mengkhawatirkan bagi kesehatan manusia dan dapat mengganggu mikrobioma yang tinggal di kulit.

Sayangnya, riset mengenai dampak mikroplastik pada kulit saat ini masih terus berlanjut.

"Pada dasarnya ini risetnya masih berlanjut. Ada dugaan memang bisa mengganggu mikrobiom, apalagi juga banyak yang masuk ke dalam tubuh, gak cuma terpapar di kulit aja, mengganggu mikrobiom juga kita bilangnya atau mikrobioma balik di pencernaan," ujar dia.

Ia juga menyampaikan bahwa mikroplastik saat ini sudah tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sehingga setiap pihak harus bekerja sama mencegah munculnya dampak mikroplastik pada mikrobioma tubuh.

Baca Juga: Igor Tudor Dipecat, Juventus Tunjuk Luciano Spalletti sebagai Pelatih Baru

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X