5 Cara Trading Ethereum Futures

photo author
- Selasa, 23 September 2025 | 11:13 WIB
Ilustrasi  mata uang kripto Bitcoin, Ethereum, DogeCoin, Ripple, Litecoin . (ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi)
Ilustrasi mata uang kripto Bitcoin, Ethereum, DogeCoin, Ripple, Litecoin . (ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi)

HARIAN MERAPI - Ethereum atau ETH bukan cuma aset crypto terbesar kedua setelah Bitcoin, tapi juga punya ekosistem yang besar. Karena itu, banyak trader tertarik memperdagangkan kontraknya di pasar derivatif, terutama ETH Perpetual.

Namun sebelum melakukan ETH USDT perpetual maka langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah melakukan analisa fundamental dan analisa teknikal. Sehingga kamu terhindar dari resiko kehilangan aset.

Begitu juga ketika kamu ingin melakukan trading future bitcoin, maka riset dan analisa menjadi faktor utama dalam trading perpetual. Untuk investor pemula tentunya masih bingung dengan trading perpetual. Lantas apa sih trading perpetual itu?

Baca Juga: Terdakwa Pembunuh Sopir Taksi Online Dituntut Hukuman Mati

Apa itu Trading Perpetual?

Perpetual contract adalah kontrak berjangka tapi tanpa tanggal kadaluarsa. Jadi beda sama futures biasa yang ada tanggal jatuh temponya. Selama saldo margin kamu masih cukup, posisi bisa terus kamu tahan.

Ada juga sistem funding rate, yaitu semacam biaya berkala antara trader long dan short supaya harga kontrak nggak melenceng jauh dari harga spot 

Keuntungan trading ETH perpetual adalah kamu bisa ambil posisi long (beli) kalau yakin harga ETH naik, atau short (jual) kalau prediksi harga bakal turun. Fleksibel kan? Tapi jangan lupa, risikonya juga tinggi, apalagi kalau pakai leverage besar.

Baca Juga: Anggito Abimanyu Resmi Terpilih Jadi Ketua Dewan Komisioner LPS, Ini Profilnya

Cara Trading ETH Perpetual

Karena itu, kamu perlu strategi yang jelas biar tidak asal membuka posisi. Nah, berikut 5 cara efektif buat trading ETH perpetual, diantaranya adalah:

1. Pahami Dulu Cara Kerja ETH Perpetual
Sebelum buka posisi, penting banget ngerti dulu cara mainnya. Bedanya sama trading spot, di sini kamu nggak benar-benar pegang ETH. Kamu cuma trading kontrak yang ngikutin harga ETH.

Ada satu fitur yang bikin ETH perpetual menarik, yaitu leverage. Dengan leverage, modal kecil bisa jadi jauh lebih besar.

Misalnya, modal $100 dengan leverage 10x bisa jadi posisi $1.000. Menarik kan? Tapi hati-hati, semakin besar leverage, makin gampang juga posisi kamu kena likuidasi kalau harga bergerak berlawanan.

Selain itu, ada yang namanya funding rate. Nah, funding rate ini bikin trader long bisa bayar trader short atau sebaliknya, tergantung kondisi pasar. Jadi jangan heran kalau tiba-tiba ada biaya tambahan yang masuk atau keluar dari saldo kamu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X