Donor ASI tak boleh sembarangan, ini yang harus diketahui masyarakat agar tidak salah sasaran

photo author
- Senin, 4 Agustus 2025 | 09:30 WIB
Ilustrasi pemberian susu untuk anak.  (ANTARA/Pexels/Sarah Chai)
Ilustrasi pemberian susu untuk anak. (ANTARA/Pexels/Sarah Chai)

Beberapa pemeriksaan yang harus dijalani pendonor di antaranya pemeriksaan Hepatitis B, Hepatitis C, HIV, CMV, dan sifilis.

"(Pendonor) harus discreening di Rumah Sakit terlebih dahulu, harus dilihat apakah oke? Kalau sudah oke baru susunya boleh diberikan dan itu harus dipasteurisasi," dokter Naomi menjelaskan prosedur rinci yang perlu dijalani pendonor ASI.

Lebih lanjut, dokter Naomi menyebutkan memang kondisi di Indonesia belum tersedia bank ASI, meski begitu bagi masyarakat yang mencari informasi mengenai donor ASI saat ini menurutnya sudah ada beberapa rumah sakit yang memiliki unit donor ASI sehingga dapat dijadikan rujukan edukasi.

"Jadi kalau saat ini memang secara resmi yang namanya Bank ASI belum ada. Tapi di beberapa rumah sakit pendidikan itu sudah mulai membentuk unit ASI donor yang mengikuti alur tadi," katanya.*  

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X