HARIAN MERAPI - Para ibu menyusui yang ingin mendonorkan ASI hendaknya memperhatikan beberapa hal agar tepat sasaran.
Masyarakat juga diimbau paham seluk beluk donasi ASI agar prosedur pemberiannya tepat sasaran.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Naomi Esthernita F.D., Sp.A., Subsp.Neo(K) membagikan edukasinya kepada masyarakat untuk memahami seluk beluk donasi Air Susu Ibu (ASI).
Baca Juga: Rektor Paramadina: Hukum yang Buruk Bisa Menghancurkan Ekonomi Nasional
Menurutnya pemberian susu dari donor ASI tidak bisa dilakukan secara sembarangan seperti hanya berbasis informasi di internet, dan baik penerima maupun pemberi ASI harus memenuhi beberapa kriteria yang telah ditetapkan.
"WHO sendiri melarang adanya internet based donor ASI, karena donor ASI sebenarnya harus discreening dan jika sudah lolos screening itu pun harus dipasteurisasi. Karena di Indonesia belum ada Bank ASI, harusnya (donor ASI) dilakukan secara hospital-based," kata dokter Naomi dalam webinar yang diselenggarakan IDAI, Minggu.
Dokter Naomi menegaskan, dalam pemberian susu dari donor ASI, penentuan bayi yang menerima ditentukan dari indikasi medis dan bukan dilakukan secara sembarangan.
Salah satu kondisi yang memungkinkan bayi menjadi penerima susu dari donor ASI adalah kondisi bayi prematur yang memiliki berat badan di bawah 1.500 gram.
Baca Juga: AXIS Nation Cup 2025 Hadir di 40 Kota Indonesia, Spesial Hadirkan Turnamen Futsal Putri
"Pemberian asi donor itu ada indikasinya, terutama bayi prematur di bawah 1.500 gram yang ASI ibunya belum ada. Jadi bukan untuk ibu yang malas nyusuin dan akhirnya ibunya minta donor ASI aja deh," katanya.
Selanjutnya dari sisi pendonor, dokter yang juga anggota American Breastfeeding Medicine itu menjelaskan bahwa pendonor ASI tentunya harus memastikan bahwa ASI untuk anaknya cukup berlebih dahulu baru diperbolehkan untuk melakukan donor ASI bagi bayi lainnya.
Apabila tidak cukup, tentunya ibu terkait tidak diperkenankan untuk menjadi donor ASI dan lebih baik berfokus memberikan ASI untuk tumbuh kembang anaknya.
Setelah memenuhi kriteria tersebut, setidaknya pendonor yang berkomitmen menjadi donor ASI harus menjalani sejumlah pemeriksaan untuk memastikan sang pendonor dalam keadaan sehat.
Baca Juga: Timnas Bola Voli Putri Bertekad Bangkit pada SEA V League 2025 Putaran Kedua