HARIAN MERAPI - Destinasi wisata Tebing Breksi yang terletak di Kalurahan Sambirejo, Prambanan, Sleman menginjak 10 tahun pada 30 Mei 2025. Perjalanan satu dekade menjadi objek wisata ungggulan di DIY bakal dipentaskan melalui 'Batu Breksi Bernyanyi' pada Minggu (25/5).
Pengelola wisata Tebing Breksi di Sambirejo Prambanan, Kholiq Widiyanto mengutarakan, perayaan Satu Dasawarsa Tebing Breksi akan menyajikan tampilan budaya. Dalam pementasan 'Batu Breksi Bernyanyi' di amphiteater tersebut, lanjutnya, akan dibagi dalam empat babak yang mengisahkan perjalanan Tebing Breksi.
"Kami bekerjasama dengan ISI Yogyakarta menampilkan musik batu. Akan tampil Gangsadewa, sebuah etnic ensemble pimpinan Memet Chairul Slamet, dan desain pertunjukan oleh Agung Gunawan," ujar Kholiq di Tebing Breksi, Sabtu (24/5).
Baca Juga: Menikmati Sensasi Mendayung Packrafting Sungai Opak di Desa Wisata Canden Bantul
Pementasan 'Batu Breksi Bernyanyi' ini melibatkan puluhan pengelola Tebing Breksi. Mereka yang biasa menambang, menjadi sopir jip wisata, hingga bagian administrasi akan menjadi perjalanan penting rebranding Tebing Breksi yang fokus mengusung budaya.
Dalam pementasan tersebut dibagi dalam empat babak. Dimulai dari kondisi alam di Breksi yang masih asri berupa tebing, kemudian di babak kedua mengisahkan perusakan Breksi yang ditampilkan dalam bentuk dewa perusak.
Di babak ketiga ada dewi peringatan yang mengingatkan untuk jangan dirusak. Sesi terakhir Breksi sudah menjadi destinasi pariwisata yang digambarkan melalui dewa kemakmuran.
Baca Juga: Sejarah Wotawati, Dusun Unik di Gunungkidul yang Kini Bersolek ala Kerajaan Majapahit dan Mataram
"Untuk dua babak awal tersebut sudah ditampilkan dalam relief batu di Tebing Breksi," ungkapnya.
Terkait musik batu sendiri, Kholiq mengatakan akan dijadikan event reguler di Tebing Breksi. Dia mengaku, banyak kalangan yang penasaran dengan musik batu. Meski batuan yang dipakai bukan dari batuan di Tebing Breksi.
"Media bebatuan alam tersebut di antaranya endesit Merapi, batu Palimanan, dan batu Cirebon. Karena di sini bukan batuan tapi endapan piroklastik yang berasal dari letusan gunung api," ujarnya.
Baca Juga: Sensasi Bebek Brongot, Surga Kuliner Hidden Gem di Borobudur yang Didukung Jargas PGN
Adapun rangkaian Satu Dasawarsa Tebing Breksi dibuka dengan pentas kesenian jathilan Ngestirahayu dari Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Sabtu (24/5). Jathilan juga melibatkan Seniman Muda Sambirejo 2 Babak.
Sebagai puncak acara, pagelaran wayang kulit dengan lakon 'Semar Mbangun Khayangan' akan dipentaskan dalang kondang Ki Anom Sucondro pada Jumat, 30 Mei 2025. Wayang kulit dimulai pukul 21.00 WIB di panggung utama. Tak hanya itu, acara juga diramaikan sinden-sinden ternama seperti Sulastri, Wahjiyo, dan Elisa.
Untuk rangkaian satu dasawarsa Tebing Breksi, Kholiq mengatakan sudah dimulai sejak awal Mei ini dibarengkan dengan merti desa Kalurahan Sambirejo, Prambanan. Sebelum pagelaran wayang kulit, sore harinya akan ada syukuran dengan makan bersama dengan sajian ratusan ingkung. *