Waspda ketika anak terlambat atau susah bicara, boleh jadi karena mengalami ini

photo author
- Senin, 24 Februari 2025 | 12:00 WIB
Arsip Foto - Anak-anak bermain di pusat perbelanjaan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (1/1/2025).  (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Arsip Foto - Anak-anak bermain di pusat perbelanjaan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (1/1/2025). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)



HARIAN MERAPI - Ini penting bagi para orang tua untuk memperhatikan anaknya, ketika terlambat atau susah bicara.


Anak yang terlambat atau susah bicara bisa jadi karena pendengarannya terganggu.


Bila itu terjadi, disarankan orang tua segera memeriksakannya ke dokter.

Baca Juga: Inilah kiat penting proses kehamilan wanita usia 40 ke atas


Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DKI Jakarta Prof. Dr. dr. Rismala Dewi, SpA(K) mengemukakan bahwa anak yang terlambat atau susah berbicara pada masa seharusnya dia sudah bisa bicara, pada usia di atas satu tahun, ada kemungkinan mengalami gangguan pendengaran.

"Makin besar-makin besar ada gangguan keterlambatan bicara, nah itu kita sudah harus awas, bahwa itu mungkin," katanya seusai acara Pekan Bakti Sosial di RSUD Pasar Rebo, Jakarta, Minggu.

Dia menyampaikan, gangguan pendengaran pada anak sering kali tidak terdeteksi sejak dini karena gejalanya tidak disadari oleh orang tua.

"Memang kalau anak kan agak sulit. Biasanya dia itu tergantung dari orang tuanya, kadang-kadang orang tua itu kalau telinga secara pendengaran tidak terdeteksi, luput, karena mungkin yang dipentingkan adalah pertumbuhan-perkembangan," ia menjelaskan.

Baca Juga: Era Baru Pascabayar, IM3 Platinum Makin Canggih dengan Sentuhan AI di Setiap Fiturnya

Dia mengatakan bahwa kondisi kesehatan bayi setelah dilahirkan berpengaruh pada risiko gangguan pendengaran.

Menurut dia, gangguan pendengaran berpeluang terjadi pada bayi-bayi dengan risiko kesehatan tinggi seperti bayi prematur atau bayi yang lama dirawat di rumah sakit.

"Ibu-ibu yang hamil dengan infeksi kemungkinan anak-anaknya salah satunya selain gangguan perkembangan mungkin pendengaran juga terganggu," katanya.

Prof. Rismala menekankan pentingnya penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai gangguan pendengaran pada anak dan upaya untuk mendeteksi dini masalah tersebut.

"Sekarang ini memang kadang-kadang agak susah untuk mengajak, karena mungkin dianggap tidak terlalu penting. Padahal kalau kita lihat dari pemeriksaan yang ada, kelihatannya tidak ada masalah, tapi ternyata sudah ada," katanya.

Baca Juga: Hadirkan Narasumber Ketua Umum Dr Zuman Malaka, Perari DIY Sukses Gelar PKPA Angkatan I

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X