Ini manfaat menjaga kualitas pola makan, simak nasihat ahli

photo author
- Jumat, 14 Februari 2025 | 09:30 WIB
Ilustrasi memulai hidup sehat dengan memerhatikan pola makan  (Shutterstock)
Ilustrasi memulai hidup sehat dengan memerhatikan pola makan (Shutterstock)



HARIAN MERAPI - Menjaga pola makan sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas hidup.


Selama ini masih banyak yang beranggapan menjaga pola makan hanya terkait dengn jumlah kalori.


Padahal, yang lebih penting adalah kualitas makanan yang dikonsumsi.

Baca Juga: Festival Kuliner Nonhalal di Solo Jalan Terus, Pengunjung Berhijab Dilarang Masuk


Demikian penjelasan dokter spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dr. Sukamto Koesnoe ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

Ia menyarankan dalam menerapkan pola makan penting untuk menjaga kualitas yang dikonsumsi.

"Banyak orang masih terfokus pada jumlah kalori, padahal yang lebih penting adalah kualitas makanan yang dikonsumsi," kata Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Alergi dan Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM.

Menurut dia, pola makan seimbang merupakan kunci utama untuk menjaga kesehatan. Hal ini lantaran tubuh membutuhkan komposisi nutrisi yang tepat untuk berfungsi optimal.

"Secara umum dalam sehari seseorang membutuhkan karbohidrat sebanyak 45-65 persen dari total kalori yang dikonsumsi, protein 10-35 persen, dan lemak 20-35 persen," ujar dia.

Baca Juga: BBPOM Jakarta Kaitkan Peredaran Obat Keras Ilegal dengan Fenomena Tawuran

Dokter Sukamto menyarankan beberapa asupan nutrisi dalam pola makan, di antaranya memilih karbohidrat kompleks seperti beras merah atau gandum utuh, protein dengan kombinasi sumber hewani dan nabati, memprioritaskan lemak tak jenuh seperti dalam minyak zaitun, alpukat, dan ikan, serta hindari lemak trans yang ditemukan dalam makanan olahan.

"Kebutuhan protein orang dewasa sehat sekitar 0,8 hingga 1 gram per kilogram berat badan per hari. Namun angka ini bisa berbeda pada kondisi tertentu, misalnya saat sakit atau untuk atlet," jelasnya.

Untuk menjaga metabolisme tubuh tetap stabil, Dokter Sukamto juga menyarankan agar seseorang mengatur waktu makan dengan baik, seperti direkomendasikan tiga kali makan utama dengan jarak 4-6 jam. Namun, pola makan tersebut juga sebaiknya disesuaikan dengan kondisi medis tertentu.

Baca Juga: Isa Rachmatarwata jadi tersangka kasus korupsi, Suahasil Nazara jadi Plh Dirjen Anggaran

"Rekomendasi ini perlu dimodifikasi untuk kondisi medis tertentu. Misalnya, pasien dengan gangguan ginjal perlu membatasi protein, penderita diabetes harus memperhatikan beban glikemik makanan, dan pasien hipertensi perlu membatasi konsumsi garam," jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X