Ide bisnis pembungkus paket online ini bermula saat Shervin menjadi mahasiswa jurusan Ekonomi di Yale College pada tahun 2021.
Kala itu, Shervin telah berbisnis sebuah mainan yang sedang tren di AS bernama Fidget Spinner.
Shervin juga kerap menjual pakaian dan aksesoris 'pickle ball' yang dijual untuk teman-temannya.
Namun, pemuda itu menyadari ada yang tidak beres dengan bisnisnya, terkhusus ketika kantong plastik semakin menumpuk untuk membungkus barang yang akan dijualnya.
Baca Juga: Paman Birin belum juga penuhi panggilan KPK tanpa alasan yang jelas
Dikutip dari laman Yale College, Shervin pernah bercerita momen bersama sang ayah saat melihat banyak plastik di rumahnya.
"Saya mengemas dan mengirim produk menggunakan plastik, dan saya meminta bantuan ayah saya karena kami mengirim ratusan paket setiap hari," ujar Shervin.
"Dan (kala itu) saya juga berkata: Pasti ada cara yang lebih baik," tandasnya.
Eco Packable Akhirnya Berdiri
Baca Juga: Korban kecelakaan maut truk tronton di Semarang jadi 11 orang, dua di antaranya meninggal dunia
Pada pertengahan tahun 2021, Yale mulai merancang terkait sebuah perusahaan yang mampu menyediakan bungkusan paket online dengan bahan alami.
Saat itu, Yale Center for Business and Environment (CBEY) juga tengah mengadakan kompetisi bertajuk Start Up Yale 2021.
Shervin memutuskan untuk ikut berkompetisi dengan mendirikan Eco Packables sebagai produk bungkusan paket online yang dapat dijadikan kompos, karena terbuat dari saripati jagung dan polimer berbasis bio.
Baca Juga: Tetap Meminta KHL, Buruh Sukoharjo Tunggu Regulasi Pemerintah Tetapkan UMK 2025
Pemuda itu pun dinobatkan sebagai pemenang kompetisi bisnis CBEY 2021 dan dikenal sebagai sosok yang menciptakan inovasi baru untuk menjaga lingkungan di AS.