Oleh karena itu, penting untuk menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, serta menjaga jarak dengan orang sakit untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Juga penggunaan masker saat berinteraksi dengan orang yang terinfeksi, pastikan untuk menggunakan masker guna mengurangi risiko penularan virus melalui droplet.
Anak-anak yang terinfeksi sebaiknya tidak diperbolehkan bersekolah atau bermain di tempat umum hingga sembuh. Disarankan untuk melakukan isolasi di rumah, terpisah dari anggota keluarga lainnya, guna mencegah penularan.
Nani menyampaikan, vaksin untuk mencegah infeksi virus EV71 penyebab HFMD sudah tersedia dan disetujui oleh BPOM.
Vaksin ini dapat diberikan kepada anak-anak berusia 6 bulan hingga 3 tahun, dan dapat melindungi dari komplikasi berat yang disebabkan oleh virus tersebut.
Menurut dia, vaksinasi ini penting sebagai langkah proteksi jangka panjang, dengan perlindungan yang dapat bertahan hingga 5 tahun.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, tidak ada pengobatan spesifik untuk virus HFMD, karena ini adalah infeksi virus yang akan sembuh dengan sendirinya.
"Pengobatan lebih berfokus pada meredakan gejala dan memberikan dukungan pada tubuh agar bisa melawan infeksi," ujarnya.
Baca Juga: Keren, Pada Triwulan III 2024 Pertumbuhan Ekonomi di DIY Tertinggi di Wilayah Jawa
Nani mengatakan, yang sering terjadi pada penderita HFMD adalah dehidrasi, terutama pada anak-anak yang sulit makan dan minum karena luka pada mulut.
Oleh sebab itu, penting untuk memberikan banyak cairan agar tubuh tetap terhidrasi. Jika anak mengalami demam atau nyeri, pemberian obat seperti parasetamol dapat membantu meredakan gejala tersebut.
Selanjutnya, memberikan asupan nutrisi yang baik seperti makanan yang kaya protein hewani, buah, dan sayur yang tinggi vitamin C yang dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh anak dalam melawan infeksi.