Ini yang harus diketahui masyarakat tentang gejala dan faktor risiko stroke

photo author
- Rabu, 30 Oktober 2024 | 10:30 WIB
Ilustrasi - Penyakit stroke  (Antara)
Ilustrasi - Penyakit stroke (Antara)


HARIAN MERAPI - Masih banyak anggota masyarakat yang belum memahami tentang gejala dan faktor risiko stroke.


Padahal, dengan mengenali gejala dan faktor risiko stroke, masyarakat dapat melakukan pencegahan sejak dini.


Hal tersebut disampaikan Dokter Spesialis Saraf dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) di Bintaro Jaya dr. Sahar Aritonang, Sp. N, M.Si.Med, FINS dalam wawancara eksklusif memperingati Hari Stroke Sedunia secara daring di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Tim Pengabdian UNY gelar pelatihan batik dengan pewarna alam bagi remaja di Wijirejo Bantul


Ia menyampaikan bahwa stroke adalah kondisi klinis serius yang berkembang cepat akibat gangguan pada saraf, yang dapat berlangsung lebih dari 24 jam dan berpotensi menyebabkan kematian.

"Jadi yang dikatakan stroke itu adalah suatu keadaan di mana ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa gangguan saraf sebagian atau menyeluruh, dapat memberat dan berlangsung selama 24 jam atau lebih atau dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular atau pembuluh darah," kata dokter lulusan Universitas Diponegoro tersebut .

Dokter Sahar menjelaskan bahwa kasus stroke sendiri terus meningkat, dengan laporan mencatat 12,2 juta kasus baru setiap tahun atau satu kasus terjadi setiap tiga detik. Bahkan, satu dari empat orang berisiko mengalami stroke dalam hidupnya, dengan peningkatan kejadian sebesar 50 persen dalam 17 tahun terakhir.

Stroke saat ini menjadi penyebab utama kecacatan dan penyebab kematian nomor dua di dunia.

 Baca Juga: Heboh Kasus Pemerkosaan Kakak-Adik di Purworejo, Polisi Periksa 20 Saksi

"Jadi kalau misalnya terjadi stroke, itu nanti akan mengakibatkan kematian jaringan otak yang terjadi akibat gangguan pasukan aliran darah yang membawa nutrisi dan oksigen ke otak, dapat diakibatkan oleh sumbatan atau penyumbatan, pecahnya pembuluh darah di otak," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa terdapat dua jenis stroke, yakni stroke iskemik akibat penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah, dan stroke hemoragik yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah. Stroke iskemik merupakan tipe yang paling umum, mencakup 87 persen dari total kasus stroke.

Faktor risiko stroke terbagi menjadi dua, yaitu yang tidak dapat dimodifikasi seperti usia di atas 55 tahun, jenis kelamin (lebih sering pada pria), ras, faktor genetik, serta riwayat stroke sebelumnya.

Sedangkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi meliputi hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, merokok, obesitas, kurang aktivitas fisik, serta pola makan tidak sehat.

Baca Juga: Siap Dirikan Koperasi, PWI Sleman Optimis Mampu Sejahterakan Anggotanya

Gejala stroke umumnya datang tiba-tiba, seperti kelemahan pada salah satu sisi tubuh, kesulitan bicara, gangguan penglihatan, pusing, kehilangan keseimbangan, sakit kepala, hingga kesulitan menelan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X