Ia sengaja membeli satu set gamelan legendaris, Nyai Sredeg, untuk dipajang di Museum Wayang.
Nama Nyai Sredeg diambil dari seniman tari legendaris Karanganyar yang mengamen keliling dari kampung ke kampung di masa mudanya.
“Museum Wayang ini ikon baru Telaga Kusuma. Wahana edukasi untuk mengenal teknoligi pertanian dan dapur di masa lalu. Wayang kulit yang di dalam kotak boleh dipakai," katanya.
"Tapi kalau yang dipajang dilarang menyentuh, cukup dilihat saja. Ada 210 bilah wayang komplet karakternya,” lanjutnya.
Baca Juga: Mobil yang Ditumpangi Kapolres Boyolali Kecelakaan di Tol Batang, Sopir dan Ajudan Meninggal Dunia
Objek wisata Telaga Kusuma milik BUMDes Karya Usaha Bersama Desa Tunggulrejo baru dua tahun beroperasi.
Pengunjung cukup membayar Rp15 ribu saja untuk bisa menikmati semua wahana di sana meliputi kolam renang dewasa dan anak, spot swa foto instagramable, dan Museum Wayang.
BUMDes juga bekerjasama dengan pihak ketiga mendirikan homestay.
Baca Juga: Kabar Duka, Marissa Haque, Istri Ikang Fawzi Meninggal Dunia
Wahana lain yang ditawarkan seperti camping groud, outbond area dan Gerbang Tori. Objek wisata buatan ini dapat ditempuh sekitar satu jam dari Kota Solo. *