Kanker saluran cerna perlu penanganan khusus, begini untuk membangun kesadaran pasien

photo author
- Kamis, 8 Agustus 2024 | 09:30 WIB
dr. Randy Adiwinata, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam RS Siloam MRCCC Semanggi (MRCCC), (ANTARA/HO-RS Siloam)
dr. Randy Adiwinata, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam RS Siloam MRCCC Semanggi (MRCCC), (ANTARA/HO-RS Siloam)


HARIAN MERAPI - Penderita kanker saluran cerna perlu penanganan yang hati-hati agar kondisinya tidak semakin parah.


Perlu membangun kesadaran dalam penanganan kanker saluran cerna, antara lain melalui Gastrointestinal Cancer Center (GCC).


Apa itu GCC ? GCC merupakan pusat layanan utama untuk penanganan kanker saluran cerna dan organ dalam, dengan fasilitas terapi dan diagnostik, serta tim multidisiplin dari berbagai dokter spesialis dan subspesialis untuk menangani pasien secara komprehensif.

Baca Juga: Kanwil DJP DIY Gelar Pajak Bertutur 2024 di SMA Teladan Yogyakarta

Kanker saluran pencernaan atau kanker gastrointestinal (GI) merupakan salah satu penyakit yang serius dan kompleks yang dapat memengaruhi seluruh organ di sistem pencernaan, mulai dari kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, pankreas, hati dan saluran empedu.

Menurut dr. Randy Adiwinata, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam RS Siloam MRCCC Semanggi (MRCCC), kanker gastrointestinal (GI) merujuk pada sekelompok penyakit yang memengaruhi sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga anus.

Jenis kanker itu meliputi kanker kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus, kolon (usus besar), hati, dan pankreas. Masing-masing memiliki karakteristik gejala yang berbeda tergantung pada lokasi dan stadiumnya.

“Gejala kanker GI dapat berbeda satu dengan yang lainnya, tergantung dari jenis kanker dan letak keberadaannya. Karena sifatnya beragam dan dengan keluhan yang berbeda-beda juga, kanker GI sering kali dianggap remeh oleh masyarakat awam karena tidak ada gejala yang khas,” ujar dr Randy dalam siaran resmi pada Rabu.

Baca Juga: Kabar Pilkada 2024, Koalisi Kebersamaan minta klarifikasi Gerindra beri rekomendasi Cabup Karanganyar dari jago PDIP

Sebagai contoh, kanker lambung dan kanker pankreas sering kali menunjukkan gejala seperti nyeri ulu hati berulang, mual, muntah, perut kembung, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, dan rasa cepat kenyang setelah makan atau begah.

Sering kali masyarakat menganggapnya sakit maag biasa. Di sisi lain, kanker usus besar dapat menunjukkan gejala seperti buang besar berdarah yang sering kali dianggap hanya sebagai wasir.

Faktor risiko dan pencegahan

Beberapa faktor risiko yang memengaruhi kemungkinan terkena kanker GI meliputi gaya hidup merokok, konsumsi alkohol berlebihan, diet tinggi lemak dan rendah serat, serta kurangnya aktivitas fisik. Riwayat keluarga dengan kanker GI juga meningkatkan risiko.

Untuk mengurangi risiko, sangat penting untuk mengadopsi gaya hidup sehat seperti makanan bergizi seimbang, menghindari merokok dan alkohol, serta rutin berolahraga. Anda juga disarankan skrining teratur untuk deteksi dini kanker GI, karena apabila kanker ditemukan lebih awal, peluang penyembuhan dan harapan hidup bisa lebih tinggi.

Baca Juga: Peluang kerja yang bagus sedang menunggu Anda, simak ramalan cinta dan karir Leo dan Virgo berlaku Jumat 9 Agustus 2024

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X