7 kiat cegah kekerasan seksual pada anak, ini yang harus dilakukan orang tua

photo author
- Jumat, 21 Juni 2024 | 09:30 WIB
Tangkapan layar-Anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, Sp.A(K), M.Kes dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis (20/6/2024). ( ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)
Tangkapan layar-Anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, Sp.A(K), M.Kes dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis (20/6/2024). ( ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

HARIAN MERAPI - Anak-anak harus mendapat perlindungan yang memadai agar tidak menjadi korban kekerasan seksual.


Inilah tujuh kiat bagi orang tua untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual pada anak.


Tujuh kiat tersebut dibagikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) agar anak dapat terlindungi.

Baca Juga: Inilah tiga hal yang harus dilakukan PT LIB untuk benahi liga di tanah air


“Peran orang tua sangat besar, jadilah pendengar yang baik, usahakan jadi sahabat anak. Cari waktu berkualitas, sekarang banyak orang tua yang sibuk, padahal penting untuk mencari waktu berkualitas. Kadang, walaupun waktu banyak namun kurang berkualitas jadi kurang bisa mendukung edukasi yang diberikan pada anak,” kata Anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, Sp.A(K), M.Kes dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis.

Dalam data IDAI yang dihimpun pada periode 1 Januari hingga 27 September 2023, Meita menyebut kasus kekerasan seksual paling banyak dilaporkan oleh korban yang berusia remaja atau pada rentang usia 13-17 tahun. Diikuti dengan kelompok usia 25-44 tahun dan 6-12 tahun.

Bentuk kekerasan seksualnya pun bermacam-macam. Korban dapat mengalami tiga jenis kekerasan yang berbeda yakni melalui dilakukannya kekerasan fisik, secara ucapan (verbal) dan non-verbal.

Baca Juga: Kebutuhan Pantarlih terpenuhi, KPU Sukoharjo pastikan jumlah TPS Pilkada 2024 sebanyak 1.305

Sementara untuk lokasi kejadiannya ada di rumah, di transportasi umum maupun fasilitas publik lainnya. Pelakunya juga datang dari siapa saja seperti orang tua, tokoh adat, teman sebaya sampai orang yang tidak dikenal oleh anak.

Menurut Meita, kejadian tersebut harus dijadikan kewaspadaan oleh seluruh pihak karena kekerasan seksual merupakan kejahatan yang menyebabkan anak mengalami luka dan trauma yang mendalam, sehingga sulit untuk disembuhkan. Butuh keterlibatan lintas sektor dalam penanganannya.

Maka dari itu, Meita mengajak seluruh orang tua memutus rantai kejadian tersebut dengan melakukan tujuh langkah mencegah kekerasan seksual. Dimana langkah pertama dapat dimulai dari menciptakan lingkungan yang mendukung dan penuh kasih.

Pada tahap ini orang tua perlu menyediakan lingkungan yang aman dan penuh kasih bagi anak-anak. Tujuannya agar anak merasa dicintai, dihargai, merasa dilindungi serta membangun harga diri dan kepercayaan diri anak untuk menolak pelecehan.

Baca Juga: Anda dapat mengesankan pasangan mana pun, simak ramalan cinta Sagitarius dan Capricorn berlaku Jumat 21 Juni 2024

Langkah kedua, orang tua harus menjalin komunikasi yang terbuka dan jujur dengan anak-anak. Hal ini dapat mendorong anak untuk membicarakan segala kekhawatiran atau masalah yang mereka miliki, termasuk pelecehan seksual.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X