HARIAN MERAPI - Hingga saat ini vaksin malaria belum masuk program di Indonesia.
Padahal vaksin tersebut sangat dibutuhkan masyarakat, termasuk ibu hami.
Ibu hamil yang terkena malaria bisa sebabkan bayinya lahir prematur.
Baca Juga: Nasabah ULaMM Geruduk Kantor PNM Yogya, Ini Penyebabnya
Demikian disampaikan dokter spesialis penyakit dalam RSUD Kepulauan Seribu dr. Nur Rahma, Sp.PD dalam talk show yang digelar secara daring, di Jakarta, Senin.
Ia menyebut wanita yang terkena malaria saat hamil bisa menyebabkan bayinya terlahir prematur atau mempunyai berat lahir rendah.
"(Malaria) pada wanita hamil bisa menyebabkan gejala anemia sampai hemoglobin turun, bahkan pengaruhi kesehatan janin," katanya dalam "talkshow" bertema "Menuju Indonesia Bebas Malaria: Percepatan Penanggulangan Menuju Kesejahteraan yang Adil dan Merata" .
Parasit penyebab malaria yakni plasmodium yang dibawa nyamuk anopheles betina menginfeksi sel darah merah dan dapat menyebabkan kondisi anemia.
Anemia khususnya pada wanita hamil bisa menyebabkannya keguguran, pendarahan selama hamil, menjalani persalinan prematur hingga terganggunya janin.
"Kalau ada wanita hamil di daerah endemis malaria, biasanya skrining untuk hemoglobin untuk melihat anemia atau tidak, juga skrining terhadap malaria," kata dia.
Baca Juga: Jelang Leg Kedua Semifinal Liga Champions, Luis Enrique Minta PSG Cetak Gol Lebih Dulu
Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis malaria yakni dengan tes diagnostik cepat (rapid diagnostic test), yakni menggunakan sampel darah.
Menurut Nur Rahma, pemeriksaan ini bisa dilakukan di puskesmas dan rumah sakit dan hasilnya bisa didapatkan dengan cepat.
Lalu, terkait gejalanya Nur Rahma menyebutkan antara lain menggigil, demam tinggi, banyak mengeluarkan keringat, sakit kepala, mual dan muntah.