"Perlu ada batasan, harus koordinasi dengan ayah/ibunya, mendiskusikan dengan anak terkait apa yang boleh atau tidak boleh bagi cucu, dan tetap memiliki agenda pribadi. Jadi, nenek/kakek jangan menyerahkan seluruh waktu di masa tuanya hanya untuk merawat cucu, harus punya kesenangan sendiri juga," tuturnya.
Ia juga mengingatkan agar kakek/nenek tidak terlalu permisif dan menuruti segala keinginan cucunya.
"Jangan memenuhi segala keinginan cucu, bertengkar dengan anak di depan cucu atau mengkritisi orang tua si cucu, dan jangan mengambil alih peran pengasuhan dari anak," ucapnya.
Ia juga menekankan, baik orang tua maupun kakek/nenek mesti memahami kondisi diri dan mampu mengelola emosi.
"Kakek/nenek harus mengelola emosi, begitu pula dengan orang tua. Perlu diingat juga bahwa lansia tidak bertanggung jawab langsung pada pertumbuhan anak atau cucunya, karena orang tua yang harus lebih berperan," tuturnya.
Ia menegaskan, kakek/nenek juga mesti memahami kondisi anaknya (orang tua), serta mendengarkan keinginan dan harapan mereka terhadap anaknya, mengingat standar orang tua tentu berbeda dengan anaknya.*