Ini yang harus dilakukan orang tua sebelum anak menggunakan internet

photo author
- Kamis, 25 April 2024 | 13:00 WIB
Ilustrasi - Anak menggunakan internet didampingi orangtua  (ANTARA/Pexels/Julia M Cameron.)
Ilustrasi - Anak menggunakan internet didampingi orangtua (ANTARA/Pexels/Julia M Cameron.)



HARIAN MERAPI - Apa yang harus dilakukan orang tua sebelum anak menggunakan internet ?


Inilah yang acap tak diketahui orang tua. Seharusnya, sebelum anak menggunakan internet, perlu didahului literasi digital terlebih dulu.


Hal tersebut disampaikan psikolog pendidikan anak dan remaja dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra S.Psi M.Si melalui wawancara daring, Kamis.

Baca Juga: PSSI Perpanjang Kontrak Pelatih Shin Tae-yong Tangani Timnas Indonesia Hingga 2027, Ini Kata Erick Thohir

Ia mengatakan orang tua bisa membolehkan anak mempunyai akses internet sendiri asal sudah memiliki pemahaman tentang literasi digital dan etika berinternet.

"Sebisa mungkin memberikan HP atau membolehkan punya akun media sosial setelah usia 13 tahun dengan mempersiapkan dulu secara emosi sosial, dan kognitif dengan literasi digital dan etika," kata Novi .


Novi menyampaikan batas usia minimal diperbolehkan menggunakan internet secara mandiri adalah 13 tahun dengan catatan diperkenalkan literasi digital, etik, serta dampak positif maupun negatif dari dunia digital dan media sosial. Pada usia ini diharapkan anak sudah mampu membuat keputusan yang lebih bijaksana dan siap secara mental menghadapi dunia digital.

Baca Juga: Inilah saat yang tepat bagi Anda untuk menggunakan sabun dan hand sanitizer, begini saran dari tenaga kesehatan

Terapkan juga kesepakatan-kesepakatan antara orang tua dan anak terkait penggunaan gadget, seperti satu hari tanpa gadget, menciptakan permainan bersama anggota keluarga dan berlakukan waktu layar yang tegas untuk semua anggota keluarga.

"Berlakukan screen time maksimal 3 jam untuk seluruh anggota keluarga, berlakukan 'no gadget' saat waktu bersama keluarga seperti makan malam, dan lakukan banyak kegiatan bersama yang memberikan pengalaman fisik, kognitif, emosi, dan sosial," katanya.

Novi juga mengatakan orang tua perlu melakukan banyak dialog dengan anak mengenai aplikasi apa saja yang benar-benar dibutuhkan anak.

Untuk membatasi akses internet yang tidak sehat, pemerintah juga diharapkan bisa membatasi akses situs terlarang atau aplikasi tertentu yang membahayakan anak-anak secara mental.

Baca Juga: Situs Brongsongan di dekat Candi Borobudur Magelang, ketika ditemukan tahun 1971 kondisi yoni sudah terpendam

Selain itu Novi mengharapkan pemerintah bisa menemukan regulasi ekonomi pada aturan jual beli gadget atau HP dengan batas usia tertentu.

"Serius memasukkan digital literasi sebagai isu yang didiskusikan di pendidikan formal dari early childhood (pendidikan usia dini) sampai SMA bahkan Perguruan Tinggi," tambah Novi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mempertimbangkan rekomendasi pemblokiran gim daring yang dikhawatirkan berdampak negatif terhadap anak.

Baca Juga: Parlemen Pelajar Ajak Perwakilan OSIS SMA di Kota Yogyakarta Mengenal Fungsi Legislatif

Dia menekankan pentingnya penerapan aturan batasan usia dalam mengakses gim dan konten daring serta peran orang tua dalam memantau anak-anak mengakses gim dan konten daring.*

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X