Apa hubungan asupan gula yang berlebih dengan depresi, ini penjelasan dokter

photo author
- Minggu, 25 Februari 2024 | 22:56 WIB
Ilustrasi gula  (ANTARA/Pixabay)
Ilustrasi gula (ANTARA/Pixabay)


HARIAN MERAPI - Gangguan kecemasan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain konsumsi gula berlebihan.


Hal ini dibuktikan dari penelitian yang menyebutkan asupan gula berlebihan bisa menimbulkan gangguan pada usus dan hal ini dikaitkan dengan depresi atau kecemasan.


Demikian hasil penelitian yang diterbitkan BMC Psychiatry yang ditulis laman Eating Well, Kamis (22/2).

Baca Juga: Jogja Fashion Parade 2024 lahirkan banyak desainer muda berbakat, UMKM fesyen sukses naik kelas


Disebutkan bahwa asupan gula yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan usus dengan mengganggu mikrobioma usus dan dikaitkan dengan depresi dan kecemasan.

Survei ini melibatkan 18.439 pria dan wanita berusia di atas 20 tahun yang mewakili berbagai ras dan etnis, termasuk kulit putih non-Hispanik, kulit hitam non-Hispanik, dan Meksiko-Amerika.

Setiap peserta menyelesaikan Kuesioner Kesehatan Pasien-9 (PHQ-9), yang merupakan penilaian skrining cepat untuk depresi.

Para peneliti juga mengumpulkan informasi tentang diet melalui dua wawancara mengingat makanan selama 24 jam—yang hanya menanyakan orang tersebut apa yang mereka makan selama 24 jam terakhir.

Baca Juga: Dugaan Kasus Pelecehan Seksual, Polda Metro Jaya Panggil Rektor Universitas Pancasila

Setelah melakukan beberapa uji statistik pada data tersebut, para peneliti menemukan hubungan linier antara asupan gula dan depresi. Artinya, semakin banyak peserta yang mengonsumsi gula, semakin besar risiko depresi.

Secara khusus, mereka menemukan bahwa untuk setiap peningkatan 100 gram gula makanan per hari (sekitar 8 sendok makan atau 1/2 cangkir), risiko depresi meningkat sebesar 28 persen.

Alasan lain yang mungkin diberikan oleh penulis penelitian adalah hubungan antara kesehatan usus dan depresi . Asupan gula yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan usus dengan mengganggu mikrobioma usus. Dan usus yang tidak sehat telah dikaitkan dengan depresi dan kecemasan.

Baca Juga: Mahfud Tegaskan Pengajuan Hak Angket DPR untuk Pemilu Sangat Boleh

Asupan gula yang berlebihan juga dapat membuat gula darah Anda melonjak dan kemudian turun drastis. Jadi, jika Anda bergantung pada minuman yang mengandung gula dan makanan berkarbohidrat olahan sepanjang hari, Anda akan berada dalam siklus naik turun yang konstan dan ini akan berdampak negatif pada suasana hati dan energi Anda. Dan Anda tidak harus menderita diabetes untuk mengalami hal ini.

Pedoman Diet Amerika 2020-2025 menyarankan untuk membatasi asupan gula tambahan hingga kurang dari 10 persen dari total asupan kalori harian. Jika Anda mengonsumsi sekitar 2.000 kalori per hari, itu berarti tidak lebih dari 12 sendok teh atau 48 gram gula sehari.​​​​​

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X