Apa sekarang Ibu juga ikut salat?
Tak ingin banyak berpikir karena takut nanti salatnya batal, aku melanjutkan sampai selesai.
Selesai salat aku menengok ke belakang.
Tak ada siapa pun di sana. Kemana perginya mereka? Bukankah tadi ada yang datang terlambat?
Tuk! Tuk! Tuk!
Tiba-tiba terdengar suara seseorang menghaluskan bumbu dengan cobek batu.
Aku kesal karena mereka tak menyelesaikan salat dan sibuk di dapur.
Baca Juga: Kisah misteri kasih tak terputus 2: Ketakutan ada kucing hitam mengikuti sampai rumah
Setelah melipat mukena aku langsung ke dapur.
Tak ada siapa pun di dapur.
Bahkan cobek punya Ibu teronggok di sudut balai, bersih tak ada bekas baru saja terpakai.
Merasa ada yang aneh, aku bergegas ke rumah Kakung.
Ternyata Ibu, Bibi, dan anaknya sudah ada di rumah Kakung.
Mereka tengah makan dengan separuh nasi tersisa di piring.