HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri Kali Ipik dan istana demit 2
Sering ada orang hilang digondol wewe saat ditemukan sedikit linglung.
Benarkah memang ada istana demit di tempat tersebut?
Konon menurut cerita yang dituturkan oleh warga kampung, bahwa di pohon ipik merupakan tempat tinggal berbagi demit.
Penuturan ini mungkin juga bisa dibenarkan dengan berbagi kejadian seperti orang yang hilang saat lewat di jalan yang melintasi kali ipik.
Istilah mereka adalah “digondol wewe” hal ini biasa terjadi.
Saat mereka melintasi jalan itu di waktu Magrib atau menjelang Subuh.
Tahu-tahu mereka yang hilang ditemukan sudah lemas di bawah pohon atau nisan setelah beberapa hari dicari.
Biasanya warga yang hilang saat ditemukan pikirannya dalam keadaan sedikit linglung.
Memang kali Ipik terkenal dengan airnya yang tidak pernah kering meskipun kemarau panjang, mungkin karena pohon di sekitarnya yang masih terjaga kelestariannya.
Di dalamnya terdapat banyak ikan, salah satunya adalah “kutuk” orang kampung menyebutnya.
Ikan-ikan itu hidup dengan bebas tanpa ada yang pernah menangkap atau sekadar mengganggunya, karena warga kampung yang mempercayai jika mereka menangkap ikan di situ, maka mereka akan “ketempelen”.
Ikan-ikan itu hidup bebas di Kali Ipik tanpa ada yang mengganggu.
Setelah peristiwa sore itu, sejak sore sampai malam pembicaraan warga kampung terjutu pada kejadian suara seperti rumah terbakar.