Ada yang mengatakan secara berbisik bisik bahwa Pak Utama punya pesugihan.
Bisikan bikan itu sampai telinga Pak utama. Namun Pak Utama tidak merasa bersalah.
Dari sesama peternak ada yang bilang bahwa telur ayamnya banyak yang hilang.
Juga dari peternak yang lain ada yang bilang ayamnya dalam kandang banyak yang hilang.
Ada pedagang sayur dan lombok bilang bahwa uangnya dalam almari hilang sedangkan almari masih dalam keadaan terkunci.
Untuk mengatasi kehilangan kehilangan itu ada yang memasang rambut dekat simpanan uangnya agar uangnya selamat.
Ada lagi yang menggantungkan ketam di sudut rumahnya agar setan itu bermain ketam (yuyu) sehingga lupa tugasnya untuk
mencuri uang.
Ada juga yang memasang cermin di dekat almari karena almari itu digunakan untuk menyimpan uang.
Setan atau Tuyul atau sebangsanya melihat cermin ternyata wajahnya tampak.
Maka mereka berulang kali becermin sehingga tugasnya mencuri uang (emas) lupa. (Seperti dikisahkan Drs. Subagya di Koran Merapi) *