Jadi ia mempunyai 5 x 2 kandang ada 10 kandang.
Yang lima kandang untuk ayam petelur dan semua terdiri dari ayam kampung.
Telur ayam kampung harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan telur ayam lehorn.
Sedangkan yang lima kandang lainnya untuk beternak ayam kampung yang diambil dagingnya bukan telurnya.
Karyawannya Pak Utama ada 6 orang.
Tiga orang yang mengurusi kandang ayam petelur sedangkan yang tiga orang mengurusi kandang ayam pedaging.
Mereka tidak hanya ngurusi kandang tetapi juga ngurusi telur serta ayam pedaging yang akan dijual para pedagang.
Pak Utama tiap hari selalu memantau karyawan-karyawannya.
Petugas (karyawan) yang mengurusi petelur selalu mengawasi jumlah telur yang dihasilkan tiap-tiap ekor ayam.
Sejak beberapa tahun petugas yang mengurusi telur merasa curiga.
Kalau dulu karyawan tidak memperhatikan tiap ayam sehari bertelur berapa butir,
tetapi mengumpulkan secara keseluruhan sehari menghasilkan berapa kg telur. (Seperti dikisahkan Drs. Subagya di Koran Merapi) *