Suatu ketika aku melihat keanehan dari rumah mertuaku.
Di belakang rumahnya sering terdengar suara orang yang memanggil – manggil, dan ada yang mengetuk – ngetuk pagar belakang.
Bahkan yang lebih seramnya lagi pohon – pohon yang ada di belakang rumah mertuaku itu goyang seperti ada angin topan, dan tiba – tiba seng dan atap rumah di belakang rumah mertuaku itu terbang.
Tetapi aku bersyukur kalau aku akan pindah dari mertuaku yang kejam itu bahkan aku bisa lepas dari rumah angker yang menyeramkan itu.
Aku berharap tak akan pernah lagi balik ke situ. (Seperti dikisahkan Anita Sinaga di Koran Merapi) *