Anaknya ada 4 orang yang dua orang sudah berkeluarga sedangkan yang dua orang belum berkeluarga dan masih serumah dengan Pak Karsa.
Untuk keperluan harian saja hasilnya kurang tetapi Pak Karsa waktu itu punya hobi judi nomor nalo atau togel.
Baca Juga: Pengalaman Pak Wardi tukang parkir nemu uang cukup banyak, ternyata hasil pesugihan ................
Kalau kebetulan nomor yang dibeli cocok memang uangnya menjadi berlipat.
Namun kalau nomer yang dibeli tidak cocok (keluar) maka uangnya akan hilang.
Ternyata berulang kali nomer yang dibelinya tidak cocok jadi ia kehilangan uang cukup banyak.
Kerap kali ia meminjam uang kepada tetangganya untuk mencukupi kebutuhannya dan membeli nalo.
Lama-lama utangnya menumpuk. Bahkan ia berani meminjam uang kepada Bank Thithil.
Utangnya sampai puluhan juta bahkan ratusan juta.
Hampir tiap hari ada orang yang nagih utangnya. Bahkan dari bank thitil itu penagihnya kejam kejam dan sering memarahinya.
Dalam bahasa Jawa Pak Karsa itu sudah “keblekan utang”. Akhirnya ia gelap mata akan bunuh diri.
Pada suatu malam ia akan bunuh diri dengan cara gantung diri pada pohon sawo di depan rumahnya.
Namun ketahuan keluarganya dan bisa digagalkan.
Selang satu bulan ia tetap akan bunuh diri. Di belakang rumahnya ada sumur sedalam 10 meter. (Seperti dikisahkan Drs. Subagya di Koran Merapi) *