Radit tercekat, begitu pula Lono yang berdiri di sampingnya. Hawa dingin terasa. Jantung serasa mau copot.
Jono yang sedang makan menoleh dan keheranan melihat kedua kawannya, “Kalian kenapa? Kayak habis ketemu hantu saja!”
Sialnya, tiba-tiba ada suara yang menjawab, “Kalau iya, kenapa?”
Di saat bersamaan, Radit menyadari bahwa hantu kembaran Jono yang datang belakangan itu kini sudah menghilang. = Tamat (Seperti dikisahkan Rhestra di Koran Merapi) *