Toh jalanan sepi. Belum banyak mobil lewat, begitu pikirnya.
Baca Juga: Misteri kerajaan gaib Pulomas Indramayu 3: Bertemu sekelompok orang berjubah putih melakukan ritual
Baru beberapa kayuhan, kembali terdengar bunyi bel sepeda. Kali itu lebih keras.
Lelaki penghobi bersepeda itu faham akan makna bunyi bel tersebut.
Masih dengan mengayuh, dia pun kembali menepi, mepet pinggir jalan.
Ditunggu beberapa saat, tidak juga ada pengendara lain yang menyalip laju sepedanya.
Sudah dalam posisi mepet tepi jalan, lagi-lagi Surya mendengar suara bel sepeda.
Suaranya teramat sangat keras. Lebih keras dari suara bel yang pertama mau pun yang kedua.
“Lho...salahku apa to? Sejak tadi aku kan sudah mempersilakan mendahului, jika memang ingin mendahului”, gumam Surya dalam hati.
Aneh dan menyebalkan. Bel sepeda tersebut masih saja terus berbunyi, membuat bising telinganya.
Suaranya memecahkan kesunyian di pagi itu.
Kriiing...kriiing...kriiing...!
Penasaran, Surya menoleh ke belakang. “Hah...?!” Dia melihat sesosok lelaki menggenjot sepeda di belakangnya.
Kulit tubuhnya hitam legam. Bulu-bulu panjang tumbuh di sekujur badannya.
“Huuu, ditemani kok malah takut”, ujar sosok lelaki tersebut yang dalam sekejap hilang dari pandangan Surya,