Setelah dicari, kedua teman itu mengaku mendengar seseorang yang menyuruhnya menyusul Catur ke sendang.
Catur yang sudah puluhan kali naik turun Gunung Lawu segera tanggap. “Itu ulah danyang Gunung Lawu”, kata Catur.
Kejadian itu menurutnya sering menjadi penyebab hilangnya seorang pendaki. Karena itu, Catur berpesan agar jangan punya pikiran macam-macam selama berada di Gunung Lawu.
“Itu larangan yang sering terlupakan oleh para pendaki yang kurang pengalaman atau sembrono,” katanya.
Baca Juga: Ganda campuran Indonesia hadapi unggulan kedua pada semifinal Hylo Open 2022 di Jerman hari ini
Gangguan gaib lainnya juga pernah dialami Catur selama dalam perjalanan.
Seringkali gangguan gaib bukan berupa penampakan mistis, tapi sebuah tipuan makhluk halus yang bisa menyesatkan.
Catur mengaku pernah mengalami tipuan gaib itu. Hampir rombongan pendaki yang dipimpinnya mengikuti arah lampu senter yang entah milik siapa.
Catur yang sudah hafal seluk-beluk jalur pendakian segera tanggap, dan menyetop seluruh rombongan.
Lampu senter yang dilihat para rombongan itu ternyata membawa rombongan keluar dari jalur pendakian. Bahkan, mengarah ke bibir jurang.
“Itulah pentingnya kalau belum pernah naik gunung harus ajak pemandu jalan,” kata Catur.
Catur mengatakan pula, pendakian gunung sering dilakukan malam hari untuk menghindari sengatan matahari.
Baca Juga: Horoskop peruntungan Shio Macan sepekan, mulai 6 November 2022, energi baru ada di sekitar
Kemudian, sesudah melewati Sendang Drajat pendaki Gunung Lawu akan sampai di puncak Argo Dhalem.
Puncak Argo Dhalem ini dipercaya keramat karena dianggap sebagai sebagai dampar kencono Prabu Brawijaya V setelah moksa.*
