Ketika langkahnya sampai di depan padepokan Eyang Sindoro, tiba- tiba...bruuuk!
Dari belakang, seekor hewan terbang berwarna hitam menyerangnya.
Tengkuk dan punggung Juki dikabruk dengan kuatnya. "Haduuuh hiyuuung...," teriak Juki.
Tubuhnya hampir saja jatuh tengkurap. Untung saja masih bisa menguasai keseimbangannya.
Namun, belum lagi tubuhnya berdiri tegak, dua-tiga kabrukan terjadi lagi.
Seperti yang pertama, mengenai tengkuk dan punggungnya.
Bahkan tidak hanya itu. Wajah Juki juga mendapat serangan.
"Berjanjilah. Tak akan main judi dan main perempuan lagi. Baru aku akan berhenti menghajarmu," ujar hewan terbang yang menghajar Juki.
Baca Juga: Kisah misteri kematian keluarga Mbok Palal dan suara klakson misterius darti mobil jenazah
Tidak kuat menahan sakit, tidak berfikir panjang Juki dengan lantang mengucapkan janji, tak akan main judi dan main perempuan lagi.
Selesai Juki mengucapkan janji, hewan tersebut terbang meninggalkan Juki.
Juki baru tahu, jika hewan yang menyerangnya adalah seekor kalong.
Kelelawar besar yang panjang kepak sayapnya satu meter lebih.
Yah, kelelawar super gede itu memang hewan klangenan milik Eyang Sindoro.
Demi kebaikan, kalong tersebut tidak segan bertindak tegas.