Jujur kami kaget dan heran, apakah yang kami tabrak tadi?
Karena merasa ada yang tidak beres, saya dan bapak lekas masuk ke dalam mobil untuk melanjutkan perjalanan.
Beberapa saat kemudian di kejauhan terlihat cahaya neon, sudah terlihat pemukiman.
Setelah semakin dekat ternyata itu sebuah warung makan pecel lele kecil tepat di sudut tikungan di bawah pohon.
Untuk menenangkan suasana kami memutuskan untuk singgah sejenak.
Kami turun dari mobil.
Entah karena mengantuk atau ceroboh, kaki saya terbentur pasak penanda kilometer area, tertulis "KM 15". (Seperti dikisahkan Rhestra di Koran Merapi) *