Panjangnya sekitar 15 sentimeter. Benda tersebut terasa berwibawa sekali.
Mengisyaratkan jika benda tersebut merupakan benda kuna dan “berisi”.
Berbagai pertanyaan memenuhi kepala bakul bakso anyaran tersebut.
Siapakah pemilik cundrik tersebut? Kenapa bisa berada di dalam almari pakaiannya?
Dalam hal dunia per- keris-an, Sanawi adalah enol puthul alias ora ngerti apa- apa blas.
Atas saran kakak iparnya, Sanawi membawa keris kecil temuannya itu kepada Mbah Sambiyo (nama samaran), orang yang ahli dalam bidang per-keris-an.
Oleh Mbah Sambiyo keris tersebut ditayuh.
Untuk mengetahui betul tentang pamor, karakter dan manfaat keris tersebut.
Untuk menayuh keris mungil tersebut Mbah Sambiyo membutuhkan waktu tiga hari.
Tiga hari berikutnya Sanawi datang kembali.
Dengan panjang-lebar dan amat detail Mbah Sambiyo membeberkan semua hal yang bertautan dengan keris tersebut.
“Ini keris bagus, Nak. Bisa membantu kamu dalam berdagang. Hanya saja kamu harus bersedia merawat. Kalau tidak, bisa…,” ujar Mbah Sambiyo tidak melanjutkan ucapannya sambil menyerahkan kembali keris tersebut kepada Sanawi.
Sampai di rumah Sanawi malah galau.