"Ya ampun... Mbak yang menyewa payungku tertabrak mobil," teriaknya.
Spontan orang-orang pada merubung. Ada yang menolong, ada juga yang hanya bengong, menonton.
Baca Juga: Pengalaman misteri Tarjo saat menunggu ayahnya di ruang ICU rumah sakit, tepat di malam tahun baru
Kurban tabrakan segera dilarikan ke rumah sakit. Yu Girah tidak lagi berfikir akan payung miliknya.
Esok harinya, koran yang memuat peristiwa itu mengabarkan, jika kurban lakalantas tewas di perjalanan menuju rumah sakit.
Sepekan setelah kejadian itu. Di tengah malam telinga Yu Girah mendengar pintu rumahnya diketuk orang.
Sejenak kemudian terdengar suara: "Kulonuwun, Yu... Aku akan mengembalikan payungmu..."
Merasa kehilangan payung beberapa hari lalu, Yu Girah segera bangun dan melangkah menuju pintu.
Begitu pintu dibuka, Yu Girah melihat sesosok perempuan, wajahnya hancur.
Sembari menutup wajahnya dengan tangan kirinya, sosok perempuan tersebut memberikan sebuah payung kepada Yu Girah.
"Ini aku mengembalikan payungmu, Yu," ujar sosok perempuan tersebut yang dalam tempo sekejap hilang dari pandangan Yu Girah.
Dengan tubuh gemetar dan tangan wel- welan Yu Girah menerima payung yang memang betul- betul miliknya.
Namun, tak urung kepala tukang ojek payung itu merasa kliyeng-kliyeng.
Lalu semaput, tidak sadarkan diri. Semua nama samaran. - Semua nama samaran - (Seperti dikisahkan FX Subroto di Koran Merapi) *