Gajah Mada selaku Maha Patih Majapahit kemudian mengatur strategi. Ia mengumpulkan berbagai informasi mengenai kehidupan Kebo Iwa secara detil. Dari bangun tidur sampai malam, apa saja kebiasaan yang dilakukan, semua diamati secara seksama oleh pasukan yang menjadi telik sandi.
Baca Juga: Para Janda di Semarang Pilih Dapat Sembako daripada Suami Muda Ganteng
Satu hal yang menarik perhatian Gajah Mada adalah kegemaran Kebo Iwa menggali sumur. Sudah puluhan sumur dibuat Kebo Iwa untuk membantu warga yang membutuhkan air bersih. Gajah Mada pun melihat ada peluang untuk memanfaatkan kesukaan Kebo Iwa itu karena dianggapnya merupakan satu-satunya titik lemah yang bisa digunakan menaklukkan Kebo Iwa.
Maka segera diatur strategi. Pasukan Majapahit yang menyamar datang ke rumah Kebo Iwa. Ia mengeluh butuh air dan memerlukan untuk membuat sebuah sumur. Tanpa curiga, Kebo Iwa pun siap datang ke rumah si penyamar tersebut untuk menggalikan sumur.
Pasukan Majapahit pun menyiapkan segala seuatunya sebagai jebakan. Mereka memilih sebuah tanah dengan sekitarnya digunakan untuk bersembunyi para pasukan. Sampai di lokasi, Kebo Iwa diminta untuk membuat sumur dengan ukuran yang besar, karena untuk jaga-jaga di musim kemarau. Dengan senang hati, Kebo Iwa menyanggupi.
Baca Juga: 9 Napi Terpapar Covid-19, Ratusan Penghuni LP Pati Akhirnya Divaksin
Seperti biasanya, ia dengan cekatan menggali tanah untuk membuat sumur. Sesuai dengan pesanan, sumur itu dibuat dengan ukuran yang cukup besar. Kali ini pekerjaan Kebo Iwa terasa berat, karena ternyata tanah yang digali mengandung kapur. Namun demikian, Kebo Iwa tidak mengeluh dan tetap menggali hingga cukup dalam.
Saat tanah yang digali semakin dalam, maka Gajah Mada segera memerintahkan pasukannya untuk menggelontorkan bongkahan-bongkahan batu yang sudah disiapkan sejak awal. Kebo Iwa kaget, namun ia tak bisa berbuat banyak karena sumur sudah terlalu dalam, sementara batu yang dijatuhkan sangat banyak. Tak ayal, Kebo Iwa pun tertimbun di sumur galiannya sendiri. Ia tak bisa bernafas dan akhirnya meninggal. Sepeninggal Kebo Iwa, maka Bali dengan mudah bisa ditaklukkan Majapahit. *