Semua keluarga dan pelayat yang mengantarkan sampai di kuburan telah kembali ke rumah masing-masing.
Demikian pula Aseng bersama teman-teman profesi almarhum sewaktu masih hidup, juga telah pulang ke rumah masing-masing.
Baca Juga: Bikin merinding, Bu Ria dan peronda mendengar alunan suara biola dari rumah kosong di ujung kampung
Namun belum lama di rumah, Aseng merasa ada sesuatu yang hilang.
Yaitu cincin akik pemberian seseorang yang sangat berharga, tidak ada di jarinya. Seingatnya pasti lepas saat membantu prosesi mengangkat jenazah Penjol ke liang lahat.
Maka Aseng kembali menemui keluarga almarhum Penjol untuk minta izin menggali kembali kuburan Penjol, guna mengambil cincin miliknya yang ikut terkubur.
Karena begitu ngototnya keinginan Aseng, akhirnya pihak keluarga almarhum mengizinkan untuk membongkar makam bersama para penggali kubur setempat.
Waktunya dimulai sekitar pukul empat sore, atau hanya sekitar dua jam setelah pemakaman.
Tapi apa yang dilihat kemudian. Membuat Aseng bersama para penggali kubur, keheranan bercampur ketakutan yang luar biasa.
Baca Juga: Kisah misteri keberuntungan Barjo tukang parkir asal Bantul setelah menolong hantu perempuan
Ternyata kondisi jenazah dalam posisi terduduk dan telah tercabik-cabik di bagian tubuhnya, dengan ceceran darah membasahi seluruh jasad yang terbungkus kain kafan itu.
Setelah menemukan cincin, kubur cepat-cepat ditutup kembali.
Apa yang dilihat Aseng tidak disampaikan pada keluarga Penjol. Tapi kejadian itu telah membuat Aseng sadar, sehingga ia berhenti dari dunia hitam. "
Ternyata siksa kubur itu benar adanya!" kata Aseng. (Seperti dikisahkan Bambang Nugroho di Koran Merapi) *