Deg!
“Bau apa ini? Kok kayak bau kemenyan, ya?”
Tiba-tiba bulu kuduk saya berdiri.
Sementara bau itu tidak kunjung hilang, malah seolah-olah mengikuti ke mana pun kaki saya melangkah.
Saat mengangkat tumpukan buku dari troli, bau itu persis ada di sebelah saya.
Saya pun berusaha berdoa sebisa mungkin sampai beberapa teman mulai datang ke ruang office untuk menemani saya.
Besoknya, saya menceritakan kejadian tersebut pada teman-teman.
“Nggak usah heran, Ren. Memang sering tercium bau kemenyan di sekitar ruang office, apalagi pas malam-malam tertentu,” ucap salah seorang teman.
Dia juga mengatakan kalau bau tersebut menandakan ada mahluk halus sedang berkeliaran di sekitar kita.
Dan saya baru sadar kalau ternyata kemarin adalah malam Jumat.
Sejak itu, teman-teman menyarankan agar saya pulang tepat waktu saja, supaya tidak terjadi hal yang serupa lagi. (Seperti dikisahkan Reni Asih Widiyastuti di Koran Merapi) *