LEGENDA BATU BADAONG (1)
Seperti halnya daerah lain, Maluku pun memiliki beberapa cerita rakyat, seperti asal mula Telaga Biru, cerita rakyat Nenek Luhu, dongeng Putri Malu, dan juga legenda Batu Badaong. Badaong artinya adalah berdaun. Legenda ini mengisahkan tentang asal mula sebuah batu berdaun. Berikut kisahnya yang diambil dari berbagai sumber.
DAHULU kala, ada sebuah keluarga kaya raya di tinggal desa kecil wilayah Pulau Tanimbar, Maluku. Mereka terdiri dari ayah, ibu, anak sulung lelaki, dan si bungsu perempuan. Dengan kekayaannya, sang ayah pun bisa sangat memanjakan kedua anaknya. Semua keingnan si anak akan selalu dituruti.
Kehiduoan yang serba berkecukupan membuat mereka punya sifat yang sombong dan manja. Dua kakak beradik itu juga sangat pemalas, tak pernah mau mengerjakan tugas apapun selain hanya meminta. Maklum saja, di rumah itu banyak pelayan yang selalu siap melakukan pekerjaan yang diperlukan.
Sampai akhirnya situasi berubah total ketiba sebuah musibah menima. Sang Ayah yang sedang pergi berdagang, tiba-tiba hilang terbawa arus ombak laut. Padahal ayah merupakan tulang punggung keluarga yang mencari penghasilan. Sejak kepergiannya, otomatis kehiduan keluarga hanya mengandalkan sisa tabungan yang ada.
Guna menghemat pengeluaran, maka sang Ibu memutuskan untuk mengeluarkan semua pelayan. Semua tugas para pelayan, seperti membersihkan rumah, memasak, mencuci baju dan sebagainya dilakukannya sendiri dengan ikhlas.
Toh demikian, uang peninggalan sang Ayah tentu semakin menipis. Apalagi si Sulung dan si Bungsu tak mau mengubah gaya hidunya, Mereka selalu menghambur-hamburkan uang demi memenuhi keinginannya. Tak kurang-kurangnya sang Ibu sudah meminta mereka untuk berhemat, namun sellau saja hanya dianggap angin lalu saja.