Lebih lanjut menurut Mas Bekel Suraksa Wijolo, Sunan Geseng meninggal dan sesuai wasiat yang disampaikan kepada para santrinya untuk dimakamkan di lereng bukit Basiran yang oleh masyarakat setempat dikenal dengan sebutan Gunung Mbeser. Untuk pelaksanaan tradisi Saparan itu sendiri menurut dia, biasa dilaksanakan pada setiap hari Senen Legi pada setiap bulan kedua hitungan almanak Jawa yaitu bulan Sapar. Bila dalam bulan itu tidak ada pasaran Legi, bisa dilaksanakan pada pasaran lainnya asalkan tidak pada pasaran Pon.
"Itu sudah wewaler konon bertepatan dengan haul eyang Sunan Geseng, sehingga hari Senen Pon menjadi larangan untuk melaksanakan segala hajad di kampung sini," pungkas Juru Kunci Makam Sentono Sunan Geseng. (C-3)