Demi Seni Tradisi, Mujiyono Rela Disapa Celeng

photo author
- Sabtu, 13 Juli 2019 | 18:01 WIB

-
MERAPI-TEGUH
Mujiyono dengan tokoh Celeng yang diperagakannya.

PERJUANGAN untuk nguri-uri seni tradisi memang membutuhkan pengorbanan yang harus dilakukan oleh para pendukungnya. Salah satunya seni tradisi jathilan Celeng yang hingga saat ini masih dikembangkan oleh kelompok Seni Tradisi Jathilan Kudo Budoyo, Sempu, Bumirejo, Lendah, Kulonprogo. Jathilan Celeng saat ini sudah mulai jarang dipentaskan, hal ini menyangkut adanya tokoh Celeng dalam pertunjukan itu yang tidak diminati.

"Adanya tokoh Celeng yang kemudian menjadi panggilan, bukan hanya di arena pentas tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Inilah yang membuat risih orang yang berperan sebagai tokoh celeng. Sering dipanggil Celeng di belakang nama aslinya," ucap Mujiyono "Celeng" ketika ditemui Merapi di rumahnya Malangan, Srikayangan, Sentolo, Kulonprogo, Jumat (12/7).

Menurut Mujiyono yang juga salah seorang pendiri Kelompok Seni Tradisi Jathilan Celeng Kudo Budoyo ini, berperan sebagai celeng dalam babak terakhir disetiap pertunjukan pentas dilakukannya dengan totalitas. Bahkan panggilan Celeng pun bagai sudah menyatu pada nama lelaki bertubuh tambun itu.

"Ini konsekuensi ketika harus nguri-uri seni tradisi, meski kemudian punya nama panggilan binatang yang hina. Tapi dari nama itu justru vbanyak mendatangkan berkah. Selain banyak dikenal juga tanggapan untuk main selalu ada, jadi laris," ucap Mujiyono sambiol tertawa.

Bergabung masuk dunia seni tradisional sejak tahun 1999 setelah tamat SMA, kemudian bersama sejumlah tokoh seni di kampungnya pada tahun 2005 mendirikan Kelompok Kudo Budoyo dengan spesialis jathilan Celeng. Meski kesan seni tradisinya lumayan kental karena adanya balutan mistisnya. Namun garapan kreasi juga ada pada babak pertama dan kedua penampilannya.

"Biasa saya tampil pada babak penutup atau babak ketiga, karena disinilah celeng muncul dan sering bikin kacau suasana penonton. Tapi mereka malah suka dan banyak yang tertawa," ucap Mujiyono yang mengaku sebelum memasuki tarian celeng yang magis, dia selalu berkomunikasi dengan lawakan segar untuk memikat penonton agar lebih jenak menyaksikan.

Selain berperan sebagai tokoh Celeng ketika turun di arena Jathilan. Mujiyono yang memiliki wajah sedikit mirip dengan komedian Jogja Aldo Iwak Kebo ini, juga sering diminta tampil untuk melucu dari panggung ke panggung di kampung-kampung di daerahnya. Menurut dia kemampuan melucu didapatnya secara otodidak, ketika sedang tampil sebagai Celeng rasanya ingin menunjukan gerak-gerak humor yang mengundang gelak tawa penonton.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X