"Ojok percoyo, ojok percoyo omongane, percoyo ambek aku! Kowe bakal digowo muleh, dukno Nyai sak iki (Jangan percaya, jangan percaya dengan omongannya, percaya sama saya! Kami bakal dibawa pergi, turunkan Nyai sekarang)," perintah Lika.
Setelah Lika mengatakannya, nenek yang Riski gendong memeluknya semakin erat.
Dan dia mencium aroba badan Riski dari batang lehernya.
Riski tiba-tiba merinding hebat.
"Padahal cah wedok iki kate gunakno kowe Le (Padahal anak perempuan ini yang mau memanfaatkanmu Nak)," kata nenek gaib yang Lika panggil Nyai itu.
Nyai, Riski teringat kembali nama itu ketika ia mendengar pembicaraan antara Priyo, Puteri, Lika, dan Andris.
Ketika itu, saat masih awal-awal pendakian, ketika mereka berusaha menyembunyikan rahasia pendakian itu.
Nyai, dari apa yang Riski dengar, dia ternyata bukan demit sembarangan.
Nyai adalah sosok penunggu gunung dengan daerah kekuasaan di hutan antara Pos 1 dan Pos 2.***