Ternyata di belakangnya sepi. Tidak ada siapa- siapa. “Jangan- jangan...”, pikir Bu Rame.
Bu Rame ingat, jauh sebelumnya, Misto pernah mengatakan jika rumah yang dia tinggali, angker.
Baca Juga: Cerita misteri Kang Pargi lelaki jomblo dapat salam dari kekasih hati tapi malah sedih, kenapa?
Namun Misto tetap saja mengontraknya. Maklum, harga sewanya ‘miring’.
Kembali Bu Rame menikmati tayangan Kuncung Bawuk yang belum selesai.
Tiba- tiba hidungnya mencium bau yang tidak enak. ‘Langu’, wengur, dan bau tanah.
Namun bau tersebut dicuekin begitu saja oleh Bu Rame. Ketika tayangan Kuncung Bawuk rampung, Bu Rame beringsut.
Menoleh ke belakang.
Gandrik! Di kursi tempat cucunya duduk belajar, Bu Rame melihat barang berwarna putih seperti guling.
Dalam beberapa detik, guling berwarna putih itu berubah menjadi pocong.
Memang, Bu Rame hanya beberapa detik saja melihat pocong tersebut.
Namun sudah membuat jantungnya seperti berhenti berdetak.
“Misto, antarkan aku pulang sekarang juga”, pinta Bu Rame begitu Misto, Istri, dan dua anaknya pulang dari menengok bayi temannya sekantor. - Nama samaran - (Seperti dikisahkan Andreas Seta RD di Koran Merapi) *