HARIAN MERAPI - Kumpulan certa misteri dan horor, tentang pengalaman kakek Pringgo yang jadi korban prank.
Pelakunya adalah dua demit cilik yang terjadi menjelang maghrib.
Di usianya yang hampir sepuluh windu, kakek Pringgo kondisi fisiknya masih sehat dan segar.
Diantar putra sulungnya, kakek Pringgo sering menyambangi anak dan cucunya di lain kota.
Sore itu menjelang Mahgrib. kakek Pringgo berjalan sendirian.
Pulang dari menyambangi putranya yang nomer tiga yang rumahnya tidak begitu jauh dari tempat tinggalnya.
Sampai di pojok pekarangan milik Pak Bono, tetangganya, di bawah pohon johar yang menjulang tinggi, telinga kakek Pringgo mendengar suara tangis.
Ternyata seorang anak laki-laki seumuran sepuluh tahun, menangis dengan suara amat keras.
“Huaaaa...tolong, Mbah. Bola mainan saya direbut. Tuh dia lari ke sana”, ujar bocah itu sambil telunjuknya menuding ke arah selatan.
Di arah selatan, kira- kira duapuluh meter, kakek Pringgo melihat sesosok anak laki- laki lebih besar sekitar usia tigabelas tahun.
Kakinya menendang- nendang bola warna putih.
Bola melayang ke udara dan sesekali disundul dengan kepalanya.
Mendengar tangis iba yang semakin keras, kakek Pringgo tidak tega.