Mobil perampok bank tersebut jatuh nyungsep pas di lokasi pesta miras.
Tak pelak lima peminum ‘banyu gendheng’ kejatuhan mobil. Bersama dengan mobil perampok, terbakar bareng.
Baca Juga: Misteri hape baru untuk selfie bersama teman di kamar kos, lho hasilnya foto kok ..........
Begitu pula tiga perampok bank yang berada di dalam mobil, satu pun tidak ada yang selamat. Mobil terbakar ludes.
Total jendral, memakan kurban delapan orang.
“Itu kejadian tiga bulan lalu, Jo”, ujar Lik Pamuji.
Dan sejak itu areal pesawahan di pingir jalan besar yang merupakan TKP terbakarnya mobil perampok tersebut menjadi angker.
Di kala senja hari mendatang, orang sering melihat percikan api.
Jika ada orang memperhatikan, percikan api tersebut sontak berubah menjadi kobaran api yang besar.
Diikuti bau seperti orang membakar sate. Dan jika didekati, bau itu akan berubah menjadi bau yang sangat tidak enak.
“Pernah ada orang sengaja menonton kobaran api itu. Tahu- tahu ada salah satu sosok menubruknya. Dan orang itu ikut terbakar tubuhnya. Percaya atau tidak, terserah kamu”, ujar Lik Pamuji.
Darjo manggut- manggut. Dia percaya, jika cerita Pamannya itu bukan omong kosong. - Nama samaran - (Seperti dikisahkan Andreas Seta RD di Koran Merapi)*