“O iya, pak... semalam ada yang meninggal ya pak?” tanya Fandi.
Pak RT mengerutkan kening, “Tidak ada. Memangnya kenapa?”
Baca Juga: Misteri Mbah Drono dan pencuri sakti 2: Warga resah ada pencuri lembu dan beras yang bisa menghilang
Fandi dan istrinya saling bertatapan. "Semalam kami lihat ada yang menguburkan mayat Pak, di pemakaman itu. Saya kira warga di sini?”
“Tidak ada, Pak. Lagi pula data pemakaman ada di saya, dan kalau pun ada yang meninggal, pasti menemui saya dulu, dan juga tanah wakaf di pemakaman itu sudah penuh."
"Kalau pun ada yang meninggal pasti dimakamkan di tempat lain”.
Fandi dan istrinya saling bertatapan kaget, kenapa semalam mereka melihat ada penguburan.
Sesampai rumah, Fandi bilang pada istrinya mau langsung pergi ke rumah Bapak Kepsek.
Ratih tidak masuk rumah, dia duduk di kursi teras rumah.
Baca Juga: Misteri Mbah Drono dan pencuri sakti 1: Berguru mencari kekebalan dan menguasai berbagai ajian
Sesekali matanya melihat ke arah pemakaman itu, hatinya masih tak percaya dengan ucapan pak RT.
Selagi dia melamun sendiri, tiba-tiba ada yang menyapa.
Rupanya Bu Salma, tetangga sekitar yang merupakan penduduk asli setempat memberitahukan kepada Bu Ratih sebenarnya jalan di depan rumah Bu Ratih adalah jalan keranda mayat.
Setiap malam Jumat keranda mayat itu pasti lewat. Ratih tercengang mendengarnya. “Yang benar bu Salma?”
“Dulu ada warga miskin yang meninggal dan masih kerabat dekat saya, mayatnya sudah dibawa ke sini, namun Pak RT melarangnya, alasannya pemakaman sudah penuh."