HARIAN MERAPI - Cerita misteri tentang Ponirah, yang disapa suara tanpa wujud di siang hari bolong.
Kejdian itu berlngsung sat i sedang diminta membersihkn tumput di sawah milik tetangga.
Ponirah seorang buruh tani. Ia terbiasa bekerja di sawah atau ladang milik tetangganya.
Selama ini Ponirah terkenal sebagai buruh tani yang rajin dan cekatan.
Beberapa hari yang lalu, Bu Marni, salah seorang tetangga desanya meminta untuk menyiangi rumput di sawah.
Ponirah langsung menyanggupi, karena sawah itu letaknya tidak terlalu jauh dari rumahnya.
Sebelum berangkat ke sawah Bu Marni, Ponirah menyiapkan air minum dalam botol sebagai bekalnya.
Meski tak ada teman kerjanya, Ponirah berencana menyelesaikan pekerjaan itu dalam satu hari saja.
Sawah Bu Marni letaknya memang hanya beberapa meter dari jalan kampung.
Selebihnya hanya sawah-sawah milik warga lain yang menghampar hingga berhektar-hektar luasnya.
Keadaan itu membuat Ponirah semakin ingin menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin.
Waktu hampir mendekati pertengahan hari, Ponirah sudah beberapa kali meminum air yang dibawanya tadi.
Saat mengusap peluh dan menahan terik, tiba-tiba Ponirah mendengar sebuah teguran, “Kerja yang rajin ya, Nak. Yang bersih.”