Malam harinya baru jam delapan Barji masuk kamar, ingin tidur.
Tiba- tiba ada seekor semprang masuk ke kamarnya.
Baca Juga: Kisah misteri Ki Warsiyam yang jadi penebang pohon hebat di Cilacap setelah makan Kembang Kamijara
“Ya ampun...ini semprang yang tadi siang aku buat mainan. Masih mengenakan ‘pakaian’ kertasnya”, ujar Barji keheranan.
“Kamu kepengin terbang kan? Yuk ikut aku. Peganglah pangkal sayapku kuat- kuat”.
Tiba- tiba terdengar suara dari semprang warna merah tersebut.
Tanpa berfikir panjang, Barji yang bercita- cita ingin jadi pilot itu setuju dengan ajakan tersebut.
Weeerrr...! Dalam hitungan detik Barji merasa tubuhnya sudah melayang- layang di atas tanah persawahan di sebelah utara rumahnya.
Tanpa dia duga tiba- tiba semprang tersebut sepertinya sengaja mengepak- ngepakkan kedua sayapnya naik turun.
Keruan saja pegangan tangan Barji terlepas. Dan...byuuur! Barji jatuh ke bawah.
Lahan persawahan yang baru saja selesai dibajak, berupa lumpur empuk, menerima tubuh Barji yang jatuh ke bawah.
Tak urung seluruh tubuh Barji berlabur lumpur. Untung jatuhnya tidak menimbulkan cedera.
Karena semprang terbangnya juga tidak terlalu tinggi.
Barji pulang ke rumah dengan tubuh dan baju penuh lumpur.