HARIAN MERAPI - Kumpulan cerita horor dan misteri, saat lewat Jembatan Kwaru tidak membunyikan klakson, tiba-tiba tengkuk Tamsir terasa sakit.
Malam itu Suyud dan Tamsir, pria setengah baya yang mempunyai hobi sama, berboncengan sepedamotor menuju dusun Pareharjo,
Karaknya sejauh 20 kilometer dari rumah mereka.
Baca Juga: Pengalaman Misteri Debyo, mendengar suara merdu dari semak belukar setiap pulang lewat tengah malam
Mereka akan menonton sebuah pergelaran wayang kulit.
Sampai di tempat, keduanya kecewa berat.
Ternyata yang mendalang bukan Ki Seno Nugroho, dalang favoritnya.
Tapi dalang dari desa tetangga yang belum begitu kondang.
Tak ayal, membuat keduanya tidak fokus menikmati pagelaran wayang kulit tersebut.
Baru jam setengah duabelas Suyud sudah sambat ngantuk.
Tamsir mengangguk ketika Suyud mengajak pulang.
Kalau ketika berangkat Suyud yang berada di depan, pulangnya gantian Tamsir yang memboncengkan Suyud.
Menuju rumah jika ingin cepat sampai, mereka harus melewati jembatan Kwaru.
Sebuah jembatan kecil, selebar satu setengah meter, yang hanya boleh dilewati kendaraan roda dua.
Kurang seratus meter sampai di ujung utara Jembatan Kwaru, Tamsir masih memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
Namun lima meter menjelang masuk ujung jembatan, Tamsir menginjak rem belakang kuat- kuat.