HARIAN MERAPI - Orang yang melanggar larangan tentu sudah tahu risikonya. Begitu pula dengan Lik Timbul.
Meski istri sudah mengingatkan jangan mengambil semut ngangrang di pohon pelem gadung, namun Lik Timbul tetap nekat. Maka terjadilah kisah misteri.
Memang belum begitu lama Lik Timbul, menekuni pekerjaan sebagai pencari telur semut ngangrang alias kroto, untuk pakan burung ocehan.
Baca Juga: Misteri melanggar pantangan mendaki gunung di malam Jumat, maka begini akibatnya ......
Meski hasil yang didapat tidak menentu, namun sedikit banyak bisa menopang kehidupannya.
"Jangan berburu kroto di pohon itu, Kang. Kata orang, pohon itu ada penunggunya," kata Istam, istri Lik Timbul memperingatkan,
Lik Timbul diminta agar tidak ambil telur semut ngangrang di pohon pelem gadung pojok dusun, di tepi aliran kali Balong.
Kata beberapa warga, pohon mangga tersebut angker, ada penghuninya.
Makhluk halus yang kadang menampakkan diri berujud perempuan tua berwajah galak.
Baca Juga: Cerita horor, begini reaksi Kadir ketika melihat hantu gundul pringis di dekat makam
Lik Timbul tidak menggubris ucapan istrinya.
Dia tahu betul jika pada pohon mangga tua dan besar tersebut terdapat banyak sekali sarang semut ngangrang.
Pagi itu membawa piranti kerjanya dia dengan pede menuju pohon pellem gadung tepi sungai Balong.
Sesampai tempat yang dituju. Srok...srok...srok...! Galah senggrongnya disundul- sundulkan ke sarang tersebut.
Tidak menunggu lama telur- telur semut ngangrang pun berjatuhan di atas kranjang yang dipasang di pucuk galah.
Baca Juga: Misteri rumah limasan milik Mbah Min yang disewakan gratis, ternyata tak ada yang sanggup tahan lama
Tanpa disadari, tiba- tiba byuuuk...!
Ribuan ekor semut ngangrang jatuh berbarengan, menimpa tubuh Lik Timbul.
Spontan lelaki pencari kroto itu mengibas- ngibaskan kedua tangannya, berusaha mengusir semut yang ngebyuki tubuhnya.
Karena jumlahnya yang bukan alang kepalang, usaha kedua tangannya itu tidak membuahkan hasil.