"Jam segini kok baru pulang?" ujar abang becak yang melihat Isna masih memakai baju sekolah.
Baca Juga: Misteri memotret keindahan goa di Gunungkidul, lho....semua foto kok tampak kabur?
"Iya pak tadi ada acara di sekolah jadi pulang malam," jawab Isna.
"Ya sudah, bagaimana kalau bapak antar saja sampai rumah? Tidak usah bayar. Itung-itung kan tadi mbak nolong saya."
Awalnya Isna ragu-ragu. Tapi ia berpikir, daripada jalan kaki saat larut malam, akhirnya tawaran abang becak itu diterimanya.
Isna pun menaiki becak itu. Entah mengapa, jalannya becak semakin lama semakin cepat.
Bahkan ia merasa itu lebih cepat dari naik bus. Ditambah lagi, becak itu seperti diselimuti kabut.
Lantas rasa ngantuk benar-benar menyerang Isna. Sesekali ia melirik ke bawah.
Aneh sekali. Tempat yang dilewati terlihat kecil. Seolah ia melihatnya dari ketinggian.
Tapi karena mengantuk, ia menganggap itu hanya mimpi.
Sejenak kemudian abang becak membangunkan Isna. "Mbak… mbak, sudah sampai tujuan mbak."
Saat membuka mata, ternyata Isna sudah berada di depan rumah.
Herannya, perjalanan dari sekolah ke rumah terasa sangat singkat.
Lebih heran lagi, tadi Isna tidak memberitahu alamat rumahnya, tapi abang becak langsung mengantarnya sampai di depan rumah.
Baca Juga: Cerita horor pulang kemalaman tak sengaja naik kereta api jurusan ke alam gaib, ini yang terjadi
Isna melihat jamnya menunjuk pukul 23.30. Waktunya memang benar, tapi perjalanannya terasa sangat cepat.